/2025/11/12/843842660.jpg "Wall Street Menguat Rabu (12/11), Investor Sambut Akhir Penutupan Pemerintah AS")
Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Bursa saham Amerika Serikat (AS) dibuka menguat pada perdagangan Rabu (12/11/2025), dengan indeks Dow Jones mencetak rekor tertinggi.
Penguatan ini terjadi seiring meningkatnya optimisme investor terhadap kemungkinan berakhirnya penutupan (shutdown) terpanjang pemerintah federal AS, serta prospek cerah dari sektor teknologi, khususnya kecerdasan buatan (AI).
Baca Juga: IHSG Rebound, Asing Catat Net Sell Terbesar pada Saham-Saham Ini, Rabu (12/11)
Melansir Reuters, pukul 09.41 waktu setempat, Dow Jones Industrial Average naik 361,85 poin (0,77%) ke level 48.297,95, S&P 500 menguat 16,96 poin (0,26%) ke 6.864,31, dan Nasdaq Composite bertambah 7,81 poin (0,03%) ke 23.476,11.
Saham Advanced Micro Devices (AMD) melonjak 8,2% setelah perusahaan chip itu memproyeksikan pendapatan tahunan dari chip pusat data mencapai US$100 miliar dalam lima tahun ke depan, dengan laba diperkirakan akan lebih dari tiga kali lipat.
Kabar ini memicu sentimen positif di sektor semikonduktor. Indeks semikonduktor AS naik 1,8%, sementara saham teknologi informasi menguat 0,4%.
Saham Goldman Sachs menjadi pendorong utama kenaikan Dow, naik 2,2%, sedangkan sektor keuangan di S&P 500 naik 1%.
Baca Juga: Wall Street Rabu (12/11): Dow Jones Cetak Rekor Baru, Antusias Menanti Akhir Shutdown
Sebelumnya, pasar sempat tertekan setelah SoftBank Group dilaporkan menjual kepemilikan sahamnya di Nvidia, serta pemangkasan proyeksi pendapatan dari CoreWeave, penyedia layanan cloud berbasis AI.
Namun, minat beli kembali meningkat menjelang pemungutan suara di House of Representatives untuk mengakhiri penutupan pemerintah.
“Masih ada tantangan besar di depan, terutama terkait pemulihan publikasi data ekonomi setelah shutdown,” ujar Michael Landsberg, CIO di Landsberg Bennett Private Wealth Management.
“Selama ini pasar bergerak tanpa panduan data resmi. Begitu data kembali tersedia, kita akan tahu apakah posisi pasar sudah tepat atau perlu penyesuaian besar.”
Baca Juga: Asing Net Buy Jumbo Rp 1,23 Triliun, Cek Saham yang Banyak Diborong, Rabu (12/11)
Pemungutan suara dijadwalkan berlangsung Rabu malam waktu setempat. Jika disetujui, Presiden Donald Trump diperkirakan akan segera menandatangani kesepakatan tersebut untuk memulihkan pendanaan bagi lembaga-lembaga pemerintah.
Penutupan selama 42 hari ini telah membebani ekonomi AS. Selama tidak adanya data resmi pemerintah, pelaku pasar dan Federal Reserve mengandalkan indikator ekonomi swasta untuk mengukur dampaknya.
Data dari ADP menunjukkan pasar tenaga kerja masih lesu, dengan rata-rata 11.250 pekerja sektor swasta kehilangan pekerjaan per minggu selama empat pekan yang berakhir 25 Oktober.
Menurut CME FedWatch Tool, pelaku pasar kini memperkirakan 63% peluang pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan kebijakan moneter Desember mendatang.
Baca Juga: Emiten Ritel Optimistis Penjualan Meningkat Hingga Akhir Tahun Terdorong Nataru
Sementara itu, musim laporan keuangan kuartal III hampir berakhir, dengan 82% dari 446 perusahaan di S&P 500 melaporkan laba melampaui ekspektasi analis, jauh di atas rata-rata jangka panjang 67%.
Investor kini menantikan laporan keuangan Nvidia pekan depan, yang akan menjadi ujian bagi optimisme terhadap sektor AI yang mendorong reli pasar sepanjang tahun ini.
Di sisi lain, saham IBM naik 2,9% setelah perusahaan tersebut mengumumkan chip komputasi kuantum terbaru.
Selanjutnya: ESDM Beri Sinyal BP-AKR Bakal Dapat Pasokan 100.000 Barel BBM Lagi dari Pertamina
Menarik Dibaca: 5 Jenis Kacang-Kacangan yang Bantu Turunkan Gula Darah secara Alami
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
