kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.900.000   26.000   1,39%
  • USD/IDR 16.295   0,00   0,00%
  • IDX 7.176   -23,15   -0,32%
  • KOMPAS100 1.044   -7,03   -0,67%
  • LQ45 815   -3,41   -0,42%
  • ISSI 226   -0,18   -0,08%
  • IDX30 426   -2,13   -0,50%
  • IDXHIDIV20 508   0,07   0,01%
  • IDX80 118   -0,55   -0,47%
  • IDXV30 121   0,13   0,11%
  • IDXQ30 139   -0,23   -0,17%

Wall Street Ditutup Turun Rabu (28/5), Saham Desainer Chip Anjlok


Kamis, 29 Mei 2025 / 05:43 WIB
Wall Street Ditutup Turun Rabu (28/5), Saham Desainer Chip Anjlok
ILUSTRASI. A trader works during the closing bell, on the floor at the New York Stock Exchange (NYSE) in New York City, U.S., May 19, 2025. REUTERS/Jeenah Moon 


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Indeks saham utama di Amerika Serikat (AS) ditutup turun pada Rabu (28/5), seiring investor mencerna risalah rapat terakhir The Fed dan anjloknya saham perusahaan desain chip menjelang penutupan perdagangan.

Melansir Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average melemah 244,95 poin atau 0,58% ke level 42.098,70.

Indeks S&P 500 turun 32,99 poin atau 0,56% ke posisi 5.888,55, sedangkan indeks Nasdaq Composite kehilangan 98,23 poin atau 0,51% ke 19.100,94.

Baca Juga: Indeks Wall Street Bergerak Datar Menjelang Pengumuman Risalah Pertemuan The Fed

Namun setelah bel perdagangan ditutup, saham Nvidia melonjak 5% setelah perusahaan pemimpin dalam teknologi kecerdasan buatan (AI) tersebut melaporkan penjualan kuartalan yang melampaui ekspektasi analis.

Meski demikian, Nvidia memperkirakan pendapatan kuartal kedua berada di bawah proyeksi pasar.

Saham Nvidia sendiri tercatat turun 0,5% pada sesi reguler.

Beberapa saham lain yang turut naik usai jam perdagangan antara lain Broadcom yang menguat 3,2% dan Advanced Micro Devices (AMD) yang naik 1,5%.

Menjelang akhir perdagangan reguler, saham Cadence Design Systems dan Synopsys anjlok setelah laporan Financial Times menyebutkan bahwa pemerintahan Presiden Donald Trump memerintahkan perusahaan-perusahaan AS yang menyediakan perangkat lunak desain semikonduktor untuk menghentikan penjualan ke perusahaan-perusahaan China.

Baca Juga: Ekonom Citi Perkirakan The Fed Akan 4 Kali Pangkas Suku Bunga di 2025

Laporan tersebut mengutip sumber yang mengetahui kebijakan tersebut. Saham Cadence ditutup melemah hingga 10,7%.

Dalam risalah rapat The Fed pada 6-7 Mei lalu, para pejabat bank sentral AS mengakui adanya potensi "kompromi sulit" yang harus dihadapi dalam beberapa bulan mendatang, berupa risiko inflasi yang terus naik bersamaan dengan meningkatnya pengangguran.

“Risalah The Fed sebenarnya tidak mengungkapkan hal baru,” kata Peter Cardillo, kepala ekonom pasar di Spartan Capital Securities, New York.

“Intinya mereka masih menunggu dan melihat, tetap pada jalur yang sama, dan mencari kejelasan lebih lanjut soal isu perdagangan.”

Sehari sebelumnya, bursa AS menguat tajam setelah Trump mundur dari ancamannya untuk mengenakan tarif 50% atas impor dari Uni Eropa selama akhir pekan.

Baca Juga: Trump Sebut Golden Dome Gratis untuk Kanada Jika Bergabung dengan AS

Secara year-to-date, indeks S&P 500 masih menguat tipis 0,1%, namun tetap berada di bawah rekor penutupan tertingginya yang tercatat pada 19 Februari lalu. Indeks ini sempat jatuh hingga 18,9% dari level tertinggi tersebut akibat gejolak pasar yang dipicu oleh kebijakan tarif Trump selama masa jabatan keduanya.

Sementara itu, jajak pendapat analis dan pakar pasar yang dilakukan Reuters menunjukkan bahwa sebagian besar pelaku pasar memperkirakan indeks acuan ini akan mengakhiri tahun di level yang tak jauh berbeda dari posisi saat ini.

Di sisi lain, saham ritel olahraga Dick's Sporting Goods ditutup menguat 1,7% setelah hasil laporan keuangan kuartal pertamanya melampaui ekspektasi analis.

Selanjutnya: Dari Saham Blue Chip ini, Lo Kheng Hong Bisa Terima Dividen Rp 49,06 Miliar

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak Hari Ini Kamis 29 Mei 2025, Gemini Jangan Terlalu Berharap

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×