Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Wall Street memulai perdagangan dengan pergerakan yang datar pada Rabu (5/3), setelah laporan tenaga kerja memicu kekhawatiran perlambatan ekonomi.
Sementara itu, investor menantikan kemungkinan pendekatan yang lebih lunak dari Presiden Donald Trump terkait kebijakan perdagangan.
Melansir Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average turun 2,6 poin atau 0,01% ke 42.518,37 pada awal perdagangan.
Sementara itu, S&P 500 naik 3,2 poin atau 0,06% ke 5.781,36, dan Nasdaq Composite menguat 27,8 poin atau 0,15% ke 18.312,96.
Baca Juga: Wall Street Melemah, S&P 500 dan Dow Jones Anjlok Imbas Pemberlakuan Tarif Trump
Sebelumnya, kontrak berjangka memangkas keuntungan setelah laporan ketenagakerjaan nasional ADP menunjukkan bahwa ekonomi AS hanya menambah 77.000 lapangan kerja pada Februari, jauh di bawah ekspektasi 140.000 pekerjaan.
Data ini semakin menambah kekhawatiran akan perlambatan ekonomi terbesar di dunia tersebut.
Kini, perhatian investor tertuju pada laporan ketenagakerjaan resmi yang akan dirilis Jumat, yang berpotensi menjadi indikator penting bagi pasar.
Selain itu, investor juga memantau perkembangan terbaru terkait kebijakan tarif.
Menteri Perdagangan AS, Howard Lutnick, dalam sebuah wawancara menyebutkan bahwa Trump sedang mempertimbangkan keringanan tarif untuk beberapa barang impor seperti mobil dan suku cadang yang memenuhi perjanjian perdagangan bebas AS-Meksiko-Kanada (USMCA).
Baca Juga: Wall Street: Nasdaq Terseret ke Zona Koreksi, Investor Cemas Tarif Impor AS
Pernyataan ini muncul setelah Trump meningkatkan ketegangan perang dagang global pada Selasa (4/3) dengan mengenakan tarif 25% terhadap mitra dagang utama AS, yaitu Kanada dan Meksiko, dengan alasan lemahnya pengawasan perbatasan.
Pengumuman resmi terkait tarif ini diperkirakan akan dirilis pada hari ini.
Di perdagangan pre-market, saham Ford naik 2,3%, General Motors melonjak 5,7%, dan Tesla menguat 1%, setelah mengalami penurunan tajam pada sesi sebelumnya.
Menurut Brent Schutte, Chief Investment Officer Northwestern Mutual Wealth Management Company, investor saat ini tengah mencari gambaran sejauh mana Trump akan melangkah sebelum melunak dalam kebijakan tarifnya.
"Pasar akan tetap sangat fluktuatif, dipengaruhi oleh berbagai berita yang terus berubah. Hal ini membuat situasi menjadi sulit bagi para investor," ujar Schutte.
Selanjutnya: Bulan Ramadan Jadi Momentum untuk Dongkrak Transaksi, Begini Rencana Lazada
Menarik Dibaca: Cara Mudah Transfer Uang di Indomaret dan Syarat yang Harus Dilakukan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News