Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID. Bursa saham Amerika Serikat (AS) ditutup menguat pada perdagangan Selasa (10/6), seiring meningkatnya optimisme investor terhadap hasil positif dari negosiasi dagang antara AS dan China.
Melansir Reuters, Indeks S&P 500 naik 0,55% ke level 6.038,81, sementara Nasdaq menguat 0,63% menjadi 19.714,99 dan Dow Jones Industrial Average bertambah 0,25% ke 42.866,87.
Baca Juga: Wall Street Dibuka Melemah, Investor Menanti Hasil Perundingan Dagang AS-China
Kinerja pasar mendapat dorongan dari lonjakan saham Tesla, yang naik 5,6% usai investor mengantisipasi kesepakatan dagang yang dapat meredakan ketegangan tarif kedua negara.
Perwakilan dagang dari AS dan China melanjutkan pembicaraan di London, dengan harapan pembahasan selesai paling lambat Rabu waktu setempat.
Menteri Perdagangan AS Howard Lutnick menyatakan pembicaraan berjalan positif. Investor kini berharap kebijakan tarif yang dijuluki Presiden Trump sebagai “Liberation Day” tidak akan diberlakukan secara luas.
“Pasar tidak mungkin bertahan di level valuasi saat ini jika tarif ekstrem itu benar-benar diterapkan,” ujar Scott Ladner, Chief Investment Officer di Horizon Investments.
Saham unggulan bergerak variatif. Microsoft turun 0,4%, sedangkan Alphabet naik 1,4% usai laporan bahwa OpenAI akan menggunakan layanan cloud Google untuk ekspansi kapasitas komputasi.
Baca Juga: China Melarang Bank Beri Hadiah Boneka Labubu Untuk Menarik Minat Deposan
Dari 11 sektor dalam S&P 500, 10 sektor ditutup menguat. Sektor energi memimpin dengan kenaikan 1,77%, diikuti consumer discretionary sebesar 1,19%.
Volume perdagangan juga tercatat tinggi, mencapai 18,5 miliar saham, di atas rata-rata 20 hari terakhir sebesar 17,9 miliar saham.
Pasar kini menantikan rilis data inflasi konsumen AS (CPI) pada Rabu (11/6), yang dapat memberikan petunjuk arah suku bunga The Fed.
Dari sisi korporasi, saham Insmed melonjak hampir 29% usai hasil positif uji klinis obat untuk tekanan darah paru. Sebaliknya, J.M. Smucker anjlok 15,6% karena proyeksi laba tahunannya di bawah ekspektasi.
Baca Juga: Pengangguran Naik ke Level Tertinggi dalam Hampir Empat Tahun
Sementara itu, Snap turun tipis 0,1% setelah mengumumkan rencana meluncurkan kacamata pintar untuk konsumen tahun depan, bersaing dengan Meta.
Sementara itu, Bank Dunia memangkas proyeksi pertumbuhan global 2025 sebesar 0,4 poin menjadi 2,3%, dengan alasan risiko tarif tinggi dan ketidakpastian yang meluas akan menjadi hambatan bagi mayoritas negara.
Selanjutnya: OJK Siapkan Aturan Baru Demi Berantas Judol
Menarik Dibaca: Oppo A78 Harga Juni 2025 Punya Hasil Jepretan Tajam & Jernih di Segala Kondisi!
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News