kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.909.000   5.000   0,26%
  • USD/IDR 16.310   -5,00   -0,03%
  • IDX 7.172   58,51   0,82%
  • KOMPAS100 1.045   7,30   0,70%
  • LQ45 807   5,56   0,69%
  • ISSI 231   1,65   0,72%
  • IDX30 420   3,22   0,77%
  • IDXHIDIV20 493   3,91   0,80%
  • IDX80 118   0,77   0,66%
  • IDXV30 120   1,47   1,24%
  • IDXQ30 136   0,94   0,70%

Wall Street Senin (9/6): S&P 500 Ditutup Naik Tipis, Pantau Negosiasi Dagang AS-China


Selasa, 10 Juni 2025 / 05:36 WIB
Wall Street Senin (9/6): S&P 500 Ditutup Naik Tipis, Pantau Negosiasi Dagang AS-China
ILUSTRASI. Indeks S&P 500 ditutup sedikit menguat pada perdagangan Senin (8/6/2025), terdorong oleh kenaikan saham Amazon dan Alphabet. REUTERS/Jeenah Moon


Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - Indeks S&P 500 ditutup sedikit menguat pada perdagangan Senin (8/6/2025), terdorong oleh kenaikan saham Amazon dan Alphabet.

Sementara itu, pelaku pasar mencermati negosiasi dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China yang bertujuan meredakan ketegangan dagang yang telah mengguncang pasar keuangan sepanjang tahun ini.

Melansir Reuters, S&P 500 naik tipis 0,09% dan ditutup di level 6.005,88.

Nasdaq menguat 0,31% menjadi 19.591,24, sementara Dow Jones Industrial Average nyaris tidak berubah, berakhir di posisi 42.761,76.

Baca Juga: Wall Street Menguat Saat Perundingan Dagang AS-China Dimulai

Dari 11 sektor dalam indeks S&P 500, enam sektor melemah, dipimpin oleh sektor utilitas yang turun 0,66%, disusul sektor keuangan yang melemah 0,55%.

Saham Amazon dan Alphabet, induk perusahaan Google, masing-masing naik lebih dari 1% dan membantu menjaga S&P 500 tetap di wilayah positif.

Amazon.com mengumumkan rencana investasi minimal US$20 miliar di Pennsylvania untuk memperluas infrastruktur pusat data, memperkuat komitmennya dalam pengembangan kecerdasan buatan (AI).

Di sisi lain, saham Apple turun 1,2% setelah perusahaan tersebut membuka konferensi pengembang perangkat lunak tahunan dengan sejumlah pembaruan bertahap yang dinilai kurang menarik minat investor.

Baca Juga: Pejabat AS dan China akan Menggelar Perundingan Dagang di London

Pejabat tinggi dari kedua negara telah memulai kembali diskusi, berusaha menindaklanjuti kesepakatan dagang awal yang dicapai bulan lalu dan sempat meredakan ketegangan antara dua ekonomi terbesar dunia.

“Pasar menganggap setiap dialog dengan Beijing sebagai kemajuan, terlepas dari apakah hal itu membuahkan hasil nyata atau tidak. Pasar cenderung menerima pernyataan pemerintah begitu saja, sampai terbukti sebaliknya,” ujar Jake Dollarhide, CEO Longbow Asset Management yang berbasis di Tulsa, Oklahoma.

Harapan akan tercapainya lebih banyak kesepakatan dagang antara AS dan mitra dagang utamanya, ditambah dengan laporan keuangan yang positif dan data inflasi yang terkendali, telah mendorong reli di pasar saham AS selama Mei.

S&P 500 dan Nasdaq masing-masing mencatatkan kenaikan bulanan terbaik sejak November 2023.

Meski demikian, S&P 500 masih berada sekitar 2% di bawah rekor tertingginya pada Februari lalu, sementara Nasdaq sekitar 3% di bawah level tertinggi pada Desember.

Sementara itu, saham Warner Bros Discovery merosot sekitar 3% setelah perusahaan mengumumkan rencana pemisahan antara divisi studio dan layanan streaming dari bisnis jaringan televisi kabel yang tengah kesulitan. Sahamnya sempat melonjak hingga 13% setelah pengumuman itu.

Saham McDonald’s turun 0,8% setelah Morgan Stanley menurunkan peringkat sahamnya dari "overweight" menjadi "equal-weight".

Baca Juga: Trump dan Xi Sepakat Lanjutkan Pembicaraan di Tengah Memanasnya Sengketa Dagang

Saham Robinhood Markets juga turun hampir 2% setelah S&P Dow Jones Indices tidak memasukkan perusahaan pialang daring tersebut dalam rebalancing terbaru S&P 500, meskipun sempat beredar spekulasi bahwa Robinhood akan masuk dalam indeks acuan tersebut.

Pekan ini, investor akan menantikan sejumlah data ekonomi penting, termasuk data inflasi konsumen bulan Mei yang akan dirilis Rabu dan klaim awal tunjangan pengangguran pada Kamis.

Meskipun pasar memperkirakan The Fed akan mempertahankan suku bunga pada pertemuan pekan depan, perhatian akan tertuju pada potensi tekanan inflasi akibat kebijakan tarif Presiden Trump yang berisiko meningkatkan harga.

Selanjutnya: Sebar Dividen Jumbo dari Laba, Prospek Sampoerna (HMSP) Bisa Terkendala

Menarik Dibaca: Ramalan Zodiak 10 Juni 2025: Rejeki & Karier Pisces Perlu Pertimbangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Banking Your Bank

[X]
×