kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.959.000   16.000   0,82%
  • USD/IDR 16.304   -11,00   -0,07%
  • IDX 7.533   43,20   0,58%
  • KOMPAS100 1.070   7,34   0,69%
  • LQ45 793   -2,68   -0,34%
  • ISSI 254   0,66   0,26%
  • IDX30 409   -1,29   -0,31%
  • IDXHIDIV20 467   -2,82   -0,60%
  • IDX80 120   -0,30   -0,25%
  • IDXV30 124   0,09   0,07%
  • IDXQ30 131   -0,56   -0,43%

Wall Street Ditutup Menguat, Usai Koreksi Singkat Akibat Kebingungan Pemecatan Powell


Kamis, 17 Juli 2025 / 05:24 WIB
Wall Street Ditutup Menguat, Usai Koreksi Singkat Akibat Kebingungan Pemecatan Powell
ILUSTRASI. Wall Street akhirnya berhasil ditutup menguat setelah koreksi tajam ketika laporan berita Trump pecat Jerome Powell muncul


Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup menguat tipis, dengan indeks Nasdaq Composite kembali capai rekor penutupan terbarunya, meskipun setengah jam yang kacau ketika laporan berita menunjukkan Presiden AS Donald Trump akan memecat Ketua Federal Reserve Jerome Powell.

Rabu (16/7), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup naik 231,49 poin atau 0,53% menjadi 44.254,78 indeks S&P 500 menguat 19,94 poin atau 0,32% ke 6.263,70 dan indeks Nasdaq Composite menguat 52,69 poin, atau 0,26% ke 20.730,49. 

Bagi indeks Nasdaq, penguatan ini menjadi sesi kelima dalam enam sesi, di mana indeks yang sarat teknologi ini mencatat rekor tertinggi.

Sesaat sebelum tengah hari, indeks acuan S&P 500 dan Nasdaq anjlok lebih dari 1%, sementara dolar anjlok dan imbal hasil obligasi pemerintah AS naik, setelah Bloomberg News melaporkan kemungkinan penggantian Powell, mengutip seorang pejabat Gedung Putih yang tidak disebutkan namanya.

Secara terpisah, Reuters News melaporkan, mengutip sebuah sumber, bahwa Trump terbuka terhadap gagasan pemecatan Powell.

Baca Juga: Wall Street Berbalik Melemah Pasca Kabar Trump akan Memecat Powell, Saham Bank Anjlok

Namun, Trump segera membantah laporan tersebut, bahkan ketika ia melancarkan rentetan kritik baru terhadap Powell karena tidak memangkas suku bunga.

"Independensi The Fed sangat penting bagi perekonomian kita secara keseluruhan, jadi Anda melihat pasar bereaksi ketika berita utama awal itu keluar," kata Dylan Bell, kepala investasi di CalBay Investments.

Penyangkalan Trump tersebut menghidupkan kembali pasar ekuitas, dengan bursa saham AS pun ditutup menguat.

Sejak pengumuman tarif Trump pada bulan April, yang awalnya membuat saham AS terpuruk dan terus bergejolak. Indeks S&P 500 baru-baru ini mencatat rekor penutupan pekan lalu.

Di tengah kondisi ini, terdapat kekhawatiran investor tentang prospek Powell dicopot dari jabatannya sebelum masa jabatannya berakhir Mei mendatang, karena Trump telah berulang kali mengkritiknya karena tidak memangkas suku bunga AS dengan cukup cepat.

Indeks Volatilitas CBOE, "pengukur rasa takut" Wall Street, mencapai level tertinggi dalam lebih dari tiga minggu setelah laporan awal Powell, tetapi kemudian menurun dari level tersebut.

Bell dari CalBay mengatakan meskipun risiko volatilitas dari berita utama akan tetap ada, kondisi positif ekonomi AS secara keseluruhan merupakan faktor yang lebih penting dalam mendorong pergerakan investor.

Terlepas dari tuntutan Trump untuk kredit yang lebih mudah, para pejabat Fed menolak untuk memangkas suku bunga hingga ada kejelasan apakah tarifnya terhadap mitra dagang AS akan memicu kembali inflasi.

Baca Juga: IHSG Berpeluang Lanjut Menguat Pasca BI Memangkas Suku Bunga Acuan

Kekhawatiran ini ditegaskan kembali oleh Presiden The Fed Atlanta Raphael Bostic, pada hari Rabu, yang mengatakan dalam sebuah wawancara dengan Fox Business bahwa tekanan mungkin meningkat setelah kenaikan pajak impor.

Inflasi telah menjadi fokus minggu ini. Data harga produsen yang dirilis pada hari Rabu menunjukkan pertumbuhan stagnan pada bulan Juni, karena biaya barang yang didorong oleh tarif diimbangi oleh harga jasa yang lebih lemah.

Sehari sebelumnya, inflasi konsumen yang kuat secara tak terduga telah merusak harapan untuk pemangkasan suku bunga The Fed yang lebih dalam, dengan tarif Trump sebagian memicu kenaikan harga.

Pada hari Rabu, hari kedua musim laporan keuangan ini, gelombang keuntungan yang lebih kuat dari bank-bank besar Wall Street gagal mendorong harga saham mereka sendiri.

Saham Goldman Sachs hanya naik 0,9% setelah mencatat lonjakan laba sebesar 22%. Sementara saham Bank of America dan Morgan Stanley masing-masing turun 0,3% dan 1,3%, meskipun mencatat laba yang lebih tinggi.

Baca Juga: Sejauh Mana Pengaruh Penurunan Tarif Trump Terhadap IHSG? Begini Penjelasan Analis

Saham Johnson & Johnson melonjak 6,2%, dan menjadi saham dengan kinerja terbaik kedua di indeks S&P 500, setelah memangkas separuh ekspektasi biaya tahun ini terkait tarif baru dan menaikkan proyeksi penjualan dan laba setahun penuh.

Saham semikonduktor melemah setelah berita bahwa Nvidia akan diizinkan menjual chip H2O-nya di China telah memicu kenaikan di sesi sebelumnya. Indeks semikonduktor melemah 0,4%, dari level tertinggi 12 bulan yang tercatat pada hari Selasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak Executive Macro Mastery

[X]
×