Reporter: Yuliana Hema | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) masih berhasil mempertahankan penguatannya dalam delapan hari perdagangan beruntun. Pada akhir perdagangan Rabu (16/7), IHSG menguat 0,72% ke level 7.192,03.
Kenaikan IHSG didorong oleh sentimen kesepakatan dagang antara Amerika Serikat (AS) dengan Indonesia. Dalam perjanjian baru tersebut, AS akan mengenakan tarif 19% untuk barang-barang dari Indonesia.
Baca Juga: IHSG Menguat Menyambut Pemangkasan Suku Bunga BI, Begini Catatan Analis
Senior Investment Information Mirae Asset Sekuritas Adityo Nugroho mencermati penurunan tarif impor ini akan membuat Indonesia melakukan ekspor dengan tarif yang lebih kompetitif.
Per Rabu (16/7), Indonesia menjadi negara dengan tarif impor resiprokal yang paling rendah dibandingkan negara ASEAN lainnya. Bahkan di bawah Vietnam, yang terkena tarif impor 20%.
“Indonesia bisa ekspor dengan tarif yang lebih kompetitif, yang tadinya ada kekhawatiran pindah ke Vietnam kini ada peluang arus masuk. Ini keunggulan bagi Indonesia,” kata Adityo, Rabu (16/7).
Baca Juga: Intip Harga Saham CUAN, BBRI, dan BREN saat IHSG Menghijau Hari Rabu (16/7)
Head of Investment Specialist Maybank Sekuritas Indonesia Fath Aliansyah menambahkan penurunan tarif impor dari 32% menjadi 19% akan mendapat sambutan positif oleh pelaku pasar.
Berkaca dari pengumuman kesepakatan antara AS dan Vietnam, indeks saham Vietnam langsung merespon positif. Trump mengumumkan kesepakatan dagang dengan Vietnam pada 2 Juli lalu.
Kesepakatan dagang dengan Vietnam yang mencakup penerapan tarif sebesar 20% atas barang-barang impor dari negara tersebut ke AS. Indeks saham Vietnam (VNIndex) naik 0,13% pada penutupan 2 Juli 2025.
Fath mengatakan, perusahaan yang berorientasi ekspor akan paling diuntungkan dari kesepakatan baru ini seperti sepatu dan furniture. Namun Trump juga memberikan perhatian terhadap tembaga Indonesia.
“Pernyataan Trump soal tembaga Indonesia yang berkualitas tinggi akan menjadi perhatian, pelaku pasar akan mencermati saham-saham yang berkorelasi dengan tembaga,” jelasnya.
Meski begitu, Fath menyarankan investor dan pelaku pasar untuk menunggu rincian kesepakatan karena sebelum banyak informasi, tetapi dia optimistis pengumuman ini akan memberikan dampak positif bagi pasar saham.
Selanjutnya: Impor Nikel Filipina Berpotensi Melonjak, Ini Penyebabnya
Menarik Dibaca: Tayang September, Official Teaser Trailer Andai Ibu Tidak Menikah dengan Ayah Dirilis
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News