kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.287.000   27.000   1,19%
  • USD/IDR 16.718   -17,00   -0,10%
  • IDX 8.337   18,53   0,22%
  • KOMPAS100 1.160   0,24   0,02%
  • LQ45 848   0,76   0,09%
  • ISSI 288   1,37   0,48%
  • IDX30 443   -2,30   -0,52%
  • IDXHIDIV20 511   -0,47   -0,09%
  • IDX80 130   0,11   0,09%
  • IDXV30 137   0,41   0,30%
  • IDXQ30 141   -0,81   -0,57%

Wall Street Ditutup Beragam, S&P 500 Catat Rekor Penutupan Tertinggi


Jumat, 15 Agustus 2025 / 04:53 WIB
Wall Street Ditutup Beragam, S&P 500 Catat Rekor Penutupan Tertinggi
ILUSTRASI. Pedagang menunggu kemunculan platform pasar asuransi Accelerant untuk mulai diperdagangkan selama penawaran umum perdana (IPO) perusahaan di Bursa Efek New York (NYSE) di New York City, Amerika Serikat, 24 Juli 2025. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Bursa saham Wall Street berakhir beragam pada perdagangan Kamis (14/8/2025) waktu setempat. Indeks S&P 500 kembali mencatat rekor penutupan tertinggi, sementara Dow Jones dan Nasdaq bergerak stagnan. 

Pergerakan ini terjadi setelah data harga produsen yang lebih tinggi dari perkiraan memudarkan harapan akan penurunan suku bunga agresif oleh Federal Reserve (The Fed).

Dow Jones Industrial Average melemah 11,01 poin atau 0,02% menjadi 44.911,26. S&P 500 naik tipis 1,96 poin atau 0,03% menjadi 6.468,54, sedangkan Nasdaq Composite terkoreksi 2,47 poin atau 0,01% ke 21.710,67.

Baca Juga: Wall Street Turun Kamis (14/8), Data PPI Redam Ekspektasi Pemangkasan Bunga The Fed

Departemen Tenaga Kerja AS melaporkan harga produsen pada Juli mengalami kenaikan terbesar dalam tiga tahun terakhir, dipicu lonjakan biaya barang dan jasa. Data ini memunculkan kekhawatiran inflasi yang lebih luas. 

Berdasarkan data LSEG, pelaku pasar memangkas ekspektasi penurunan suku bunga The Fed untuk sisa tahun ini menjadi sekitar 56,7 basis poin, dari sebelumnya 63 basis poin. Meski demikian, proyeksi penurunan 25 basis poin pada September masih sepenuhnya diperhitungkan.

“Pemangkasan suku bunga pada September kemungkinan bersifat hawkish, karena terlalu dini untuk memulai siklus pelonggaran yang panjang,” kata Thierry Wizman, ahli strategi Macquarie Group. 

Ia menambahkan, data Indeks Harga Pengeluaran yang akan dirilis akhir bulan ini menjadi penentu arah pasar selanjutnya.

Laporan terpisah menunjukkan klaim tunjangan pengangguran mingguan turun, menandakan pasar tenaga kerja tetap solid. 

Baca Juga: Bursa Asing Mengekor Kenaikan Wall Street, Dipicu Harapan Pemangkasan Suku Bunga

Meski data inflasi konsumen sebelumnya cenderung moderat, laporan harga produsen ini memicu kekhawatiran dampak tarif impor AS terhadap harga dalam beberapa bulan mendatang.

Tujuh dari 11 sektor S&P 500 melemah pada perdagangan hari itu. Menurut Sam Stovall dari CFRA Research, valuasi pasar saat ini tergolong mahal dengan rasio harga terhadap laba (P/E) S&P 500 mencapai 23 kali, sekitar 40% di atas rata-rata 20 tahun terakhir.

Sentimen pasar juga dipengaruhi pernyataan Presiden The Fed St. Louis Alberto Musalem yang menolak wacana pemangkasan suku bunga setengah poin pada September, sehari setelah Menteri Keuangan Scott Bessent menyebut opsi tersebut memungkinkan.

Di sisi korporasi, Intel Corp melonjak 7,4% setelah laporan Bloomberg menyebut pemerintah AS mempertimbangkan mengambil alih saham produsen chip tersebut. Cisco Systems melemah 1,6% setelah proyeksinya tidak banyak menggerakkan minat investor. 

Deere & Co anjlok 6,8% akibat penurunan laba kuartalan dan revisi proyeksi laba tahunan, sementara Tapestry merosot 15,7% setelah memperkirakan laba tahunan di bawah ekspektasi. Keduanya mengkhawatirkan dampak tarif terhadap kinerja bisnis.

Baca Juga: Wall Street Ditutup Turun Senin (11/8), Waspadai Inflasi & Isu Perdagangan AS–China

Dari sisi geopolitik, perhatian pasar tertuju pada rencana pertemuan Presiden AS Donald Trump dengan Presiden Rusia Vladimir Putin guna mencari solusi konflik di Ukraina.

Di NYSE, jumlah saham yang melemah melampaui yang menguat dengan rasio 2,29 banding 1. Di Nasdaq, rasio serupa tercatat 2,14 banding 1. 

S&P 500 membukukan 15 rekor tertinggi baru dalam 52 minggu terakhir, sementara Nasdaq mencatat 78 titik tertinggi dan 78 titik terendah baru. Volume perdagangan relatif tipis, yakni 16,3 miliar lembar saham dibandingkan rata-rata 18,3 miliar lembar dalam 20 sesi terakhir. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×