kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Wall Street Dibuka Naik Rabu (13/9), Pasar Mencerna Data Inflasi Inti


Rabu, 13 September 2023 / 20:53 WIB
Wall Street Dibuka Naik Rabu (13/9), Pasar Mencerna Data Inflasi Inti
ILUSTRASI. Wall Street


Reporter: Yudho Winarto | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks-indeks utama Wall Street dibuka lebih tinggi pada hari Rabu (13/9). Setelah data ekonomi terbaru yang menunjukkan harga-harga konsumen mencatat kenaikan tertinggi lebih dari satu tahun pada bulan Agustus, tidak mengubah spekulasi para pedagang kepada The Fed yang akan menunda suku bunga pada bulan September.

Melansir Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 21,29 poin atau 0,06% pada pembukaan perdagangan ke 34.667,28.

Indeks S&P 500 dibuka lebih tinggi 0,75 poin atau 0,02% ke 4.462,65. Sementara Nasdaq Composite naik 0,06 poin atau 0,00% menjadi 13.773,67.

Baca Juga: Wall Street Melorot Akibat Lonjakan Harga Minyak, Nasdaq Terseret Saham Oracle

Angka inflasi harga konsumen AS di bulan Agustus naik sesuai dengan ekspektasi secara bulanan sebesar 0,6%, dibandingkan dengan kenaikan 0,2% di bulan Juli. Namun inflasi inti naik lebih dari yang diperkirakan sebesar 0,3% pada bulan lalu.

Secara tahunan, inflasi umum naik sedikit lebih tinggi dari yang diperkirakan yaitu 3,7% di bulan Agustus dibandingkan dengan kenaikan 3,2% di bulan sebelumnya.

Harga bensin meningkat di bulan Agustus, mencapai puncaknya di US$3,984 per galon di minggu ketiga, menurut data dari Administrasi Informasi Energi AS. Harga tersebut dibandingkan dengan US$3,676 per galon pada periode yang sama di bulan Juli.

"Kami pikir FOMC (Federal Open Market Committee) akan berhenti sejenak bulan ini tetapi menaikkan suku bunga untuk terakhir kalinya di bulan November dan mempertahankan suku bunga hingga pertengahan 2024, kecuali jika terjadi resesi yang tidak kami antisipasi," kata Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research.

Baca Juga: Wall Street Dibuka Terkoreksi Selasa (12/9), Menanti Data Inflasi AS

Para trader saat ini melihat peluang 95% bahwa The Fed akan mempertahankan suku bunga di bulan September dan kemungkinan 55% untuk jeda di bulan November dan Desember, menurut CME FedWatch Tool.

The Fed kemungkinan akan menurunkan suku bunga hanya dari April-Juni tahun depan, sebuah jajak pendapat Reuters menunjukkan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×