Sumber: Reuters | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - Wall Street dibuka lebih tinggi pada Selasa (5/11), seiring dimulainya proses pemungutan suara dalam pemilihan presiden Amerika Serikat (AS) yang ketat.
Para pedagang memperkirakan akan ada volatilitas pasar yang tinggi selama beberapa sesi perdagangan hingga pemenang pemilu diumumkan.
Melansir Reuters, Indeks Dow Jones Industrial Average naik 40,9 poin atau 0,10% ke 41.835,49 pada pembukaan perdagangan.
Sementara itu, S&P 500 meningkat 9,7 poin atau 0,17% ke 5.722,43, dan Nasdaq Composite naik 70,7 poin atau 0,39% ke 18.250,707.
Baca Juga: Kabar Terbaru dari Paman Sam, Kamala Harris dan Donald Trump Imbang Jelang Pemilihan
Berdasarkan polling terbaru, Wakil Presiden Kamala Harris dari Partai Demokrat dan mantan Presiden Donald Trump dari Partai Republik bersaing ketat di tujuh negara bagian utama.
Hasil akhir pemilu ini diperkirakan baru akan diumumkan dalam beberapa hari ke depan.
Sejumlah bursa taruhan menunjukkan mantan presiden sebagai kandidat terdepan, meskipun hasil pemilu tetap tidak bisa diprediksi dengan pasti.
Investor juga memantau pergerakan dolar AS dan yield Treasury yang mengikuti dinamika hasil pemilu, bersamaan dengan prediksi penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh The Fed.
Baca Juga: Penduduk AS Terbelah pada Dua Isu di Pemilu Presiden 2024, Aborsi dan Imigran
Yield US Treasury tenor 10-tahun meningkat sedikit, namun tetap di bawah level tertinggi empat bulan sebesar 4,388% yang tercapai pekan lalu.
Indeks VIX, yang dikenal sebagai "pengukur ketakutan" di Wall Street, berada pada level 21,95, di atas rata-rata pergerakan 30 hari sebesar 19,65, namun masih di bawah level tertinggi dua bulan yang tercapai pekan lalu.
“Ada banyak kecemasan terkait hasil pemilu, namun data ekonomi yang positif, pemotongan suku bunga oleh Fed, dan hasil laba perusahaan yang kuat dapat meredam kecemasan tersebut,” kata Ross Mayfield, Investment Strategy Analyst di Baird.
Jika terjadi penundaan hasil pemilu yang memicu kecemasan pasar, Mayfield menyarankan investor untuk memanfaatkan penurunan harga saham yang mungkin terjadi.
Baca Juga: Fakta-Fakta Penting Tentang Electoral College dan Pemilihan Presiden AS 2024
Selain pemilihan presiden, investor juga memantau pemilihan Kongres AS yang akan menentukan keseimbangan kekuasaan di Washington.
Banyak analis memperkirakan akan terbentuk pemerintahan yang terbagi, yang akan membatasi kemampuan presiden untuk melakukan perubahan kebijakan yang signifikan.
Selanjutnya: Mastercard Luncurkan Pay Local, Layanan bagi Para Penyedia Dompet Digital di Asia
Menarik Dibaca: Prakiraan Cuaca Jakarta Besok (6/11): Cerah Hingga Diguyur Hujan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News