Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street dibuka stagnan pada perdagangan Senin (4/11). Para pedagang menjauhi taruhan besar dalam pekan yang penuh agenda penting, yakni pemilihan presiden AS.
Selain itu, ada ekspektasi Federal Reserve akan memangkas suku bunga acuannya pada pertemuan November ini.
Mengutip Reuters, Senin (4/11), pada bel pembukaan perdagangan, indeks Dow Jones Industrial Average turun 53,32 poin, atau 0,13% ke level 41.998,87. S&P 500 turun 0,67 poin ke level 5.728,13, sementara Nasdaq Composite turun 42,32 poin, atau 0,23% ke level 18.197,59.
Jajak pendapat terbaru yang menunjukkan kandidat Demokrat Kamala Harris unggul di Iowa menjelang pemungutan suara hari Selasa. Sedangkan yang disebut perdagangan Trump melemah, memicu penurunan dolar, imbal hasil obligasi, dan bitcoin.
Baca Juga: Jajak Pendapat Pemilu AS: Harris Unggul Tipis atas Trump dalam Dua Survei Terbaru
Saham yang dipandang sebagai taruhan atas kemenangan kandidat Republik Donald Trump berfluktuasi dalam perdagangan pra-pasar, sementara penurunan imbal hasil Treasury 10 tahun acuan dari level tertinggi baru-baru ini meredakan tekanan pada pasar ekuitas yang lebih luas.
Saham Trump Media & Technology Group membalikkan kerugian awal dengan menambahkan 1%, sementara saham pengembang perangkat lunak Phunware yang membuat aplikasi untuk kampanye Trump pada tahun 2020 turun 3,7%.
Peluang Harris meningkat di beberapa situs taruhan. PredictIT menunjukkan kontrak taruhan atas kemenangan Harris sebesar 53 sen versus 52 sen pada mantan presiden Trump.
"Ini adalah peristiwa terbesar bagi pasar untuk tahun ini...tetapi kami pikir lebih bijaksana untuk tidak membuat taruhan (investasi) besar," kata Michael Reynolds, wakil presiden, Strategi Investasi di Glenmede.
Pemenang pemilihan presiden mungkin belum akan diketahui selama beberapa hari setelah pemungutan suara berakhir pada hari Selasa dan dapat mengakibatkan perdagangan yang tidak menentu karena investor menunggu kejelasan tentang implikasi kebijakan.
"Biasanya volatilitas pasca-pemilu mereda setelah investor memahami aturan mainnya, tetapi ada begitu banyak ketidakpastian saat ini," kata Reynolds.
Ukuran VIX CBOE untuk volatilitas ekuitas yang diharapkan diperdagangkan pada angka 22,38, jauh di atas rata-rata pergerakan 30 hari sebesar 19,44. Namun, angka tersebut masih jauh di bawah kisaran 31,8 hingga 41 yang diperdagangkan pada minggu menjelang pemilihan 2020.
Baca Juga: Wall Street Melonjak pada Jumat (1/11), Saham Amazon Melambung Akibat Lonjakan Laba
Sementara itu, investor sebagian besar tetap yakin akan pemangkasan suku bunga sebesar 25 basis poin oleh Fed dalam pertemuannya di bulan November, yang keputusannya diharapkan pada hari Kamis.
Angka penggajian nonpertanian Oktober yang jauh lebih rendah dari perkiraan pada hari Jumat tidak banyak mengubah taruhan pada besarnya pemangkasan suku bunga.
Ketiga indeks utama telah menurun selama seminggu pada hari Jumat, karena pendapatan yang beragam dari perusahaan-perusahaan teknologi besar menyebabkan kerugian di beberapa perusahaan terbesar di Wall Street.
Saham perusahaan chip Nvidia melonjak 2%, setelah S&P Dow Jones Indices mengatakan pada hari Jumat bahwa perusahaan tersebut akan menggantikan Intel di Dow Jones Industrial Average. Saham Intel turun 1,5%.
Operator hotel Marriott International kehilangan 2,1% setelah memangkas perkiraan laba tahun 2024 karena permintaan perjalanan domestik yang lemah di AS dan China.
Selanjutnya: Kebutuhan Pasar Terhadap Pekerja Semi-Terampil Semakin Banyak
Menarik Dibaca: 11 Drama Korea Terbaru November 2024, Cek Jadwal Tayang The Fiery Priest 2 di Sini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News