kontan.co.id
banner langganan top
Senin, 24 Maret 2025 | : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.765.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.597   -59,00   -0,36%
  • IDX 6.114   -143,96   -2,30%
  • KOMPAS100 861   -24,51   -2,77%
  • LQ45 675   -17,41   -2,52%
  • ISSI 193   -4,69   -2,37%
  • IDX30 354   -7,45   -2,06%
  • IDXHIDIV20 429   -9,32   -2,13%
  • IDX80 98   -2,79   -2,78%
  • IDXV30 104   -2,82   -2,63%
  • IDXQ30 116   -2,40   -2,02%
  • EMAS 1.765.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.597   -59,00   -0,36%
  • IDX 6.114   -143,96   -2,30%
  • KOMPAS100 861   -24,51   -2,77%
  • LQ45 675   -17,41   -2,52%
  • ISSI 193   -4,69   -2,37%
  • IDX30 354   -7,45   -2,06%
  • IDXHIDIV20 429   -9,32   -2,13%
  • IDX80 98   -2,79   -2,78%
  • IDXV30 104   -2,82   -2,63%
  • IDXQ30 116   -2,40   -2,02%
  • EMAS 1.765.000   1.000   0,06%
  • USD/IDR 16.597   -59,00   -0,36%
  • IDX 6.114   -143,96   -2,30%
  • KOMPAS100 861   -24,51   -2,77%
  • LQ45 675   -17,41   -2,52%
  • ISSI 193   -4,69   -2,37%
  • IDX30 354   -7,45   -2,06%
  • IDXHIDIV20 429   -9,32   -2,13%
  • IDX80 98   -2,79   -2,78%
  • IDXV30 104   -2,82   -2,63%
  • IDXQ30 116   -2,40   -2,02%

Wall Street Berbalik Menguat Setelah Trump Isyaratkan Penangguhan Tarif


Sabtu, 22 Maret 2025 / 05:33 WIB
Wall Street Berbalik Menguat Setelah Trump Isyaratkan Penangguhan Tarif
ILUSTRASI. Seorang pedagang bekerja di New York Stock Exchange (NYSE) di sebelah bendera Amerika Serikat, setelah Donald Trump, seorang Republikan, memenangkan pemilihan presiden Amerika Serikat, di New York City, AS, 6 November 2024. Wall Street ditutup menguat pada Jumat (21/3) setelah Presiden AS Donald Trump mengindikasikan kemungkinan fleksibilitas dalam kebijakan tarif.


Sumber: Reuters | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup menguat pada  perdaganganJumat (21/3) setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengindikasikan kemungkinan fleksibilitas dalam kebijakan tarif yang dijadwalkan berlaku awal bulan depan. 

Pernyataan tersebut juga mendorong penguatan dolar AS, meskipun ketidakpastian ekonomi dan ketegangan geopolitik masih membayangi pasar.

Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average naik 31,88 poin, atau 0,08%, menjadi 41.985,20, S&P 500 naik 4,55 poin, atau 0,08%, menjadi 5.667,44 dan Nasdaq Composite naik 92,43 poin, atau 0,52%, menjadi 17.784,05.

Baca Juga: Wall Street Menguat Pasca Trump Umumkan Rencana Tarif Timbal Balik

Ketiga indeks utama Wall Street, Dow Jones, S&P 500, dan Nasdaq, membalikkan kerugian setelah pernyataan Trump. 

Namun, kenaikan indeks tertahan pelemahan sektor ekonomi sensitif, seperti industri semikonduktor, material, dan perusahaan kapitalisasi kecil. Secara mingguan, ketiga indeks mencatatkan penguatan.

Harga emas turun tajam dari rekor tertinggi sepanjang masa tetapi tetap bertahan di atas level US$ 3.000 per ons yang pertama kali ditembus minggu lalu. 

Kepala Strategi Ekuitas U.S. Bank Wealth Management, Terry Sandven, menilai bahwa volatilitas dan ketidakpastian pasar tetap tinggi, sementara kebijakan tarif turut memengaruhi kepercayaan investor dan konsumen.

Presiden Federal Reserve Chicago, Austan Goolsbee, serta Presiden Federal Reserve New York, John Williams, menyatakan bahwa masih terlalu dini untuk menilai dampak ekonomi dari kebijakan tarif Trump. 

Baca Juga: Wall Street Dibuka Datar Jumat (14/2), Investor Menanti Kepastian Tarif Impor

Mereka menegaskan bahwa bank sentral memiliki waktu untuk menentukan langkah kebijakan moneternya.

Selama pekan ini, perhatian investor tertuju pada pertemuan kebijakan bank sentral, di mana Federal Reserve, Bank of Japan, dan Bank of England memutuskan untuk mempertahankan suku bunga mereka. 

Ketua Federal Reserve Jerome Powell menyebut ketidakpastian perdagangan sebagai faktor utama yang memengaruhi kebijakan ekonomi.

Selain isu tarif, situasi geopolitik juga menambah tekanan terhadap pasar. Serangan udara Israel di Gaza serta ledakan besar akibat serangan pesawat nirawak Ukraina di pangkalan militer Rusia meningkatkan permintaan terhadap aset safe haven.

Sementara itu, kebakaran besar di gardu listrik dekat Bandara Heathrow, Inggris, menyebabkan penutupan operasional bandara tersebut, menambah sentimen negatif di pasar. 

Perhatian investor juga tertuju pada dampak finansial dari penahanan tokoh oposisi utama Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan serta pembahasan paket stimulus fiskal besar Jerman yang akan disahkan oleh Bundesrat pada Jumat.

Baca Juga: Wall Street Cenderung Datar Jumat (14/2), Pasar Menanti Kejelasan Tarif AS

Di pasar saham global, indeks STOXX 600 Eropa melemah 0,6%, sementara FTSEurofirst 300 turun 0,59%. Pasar saham negara berkembang juga mencatatkan pelemahan, dengan indeks MSCI turun 0,83%. Di Asia, indeks MSCI Asia Pasifik di luar Jepang turun 0,81%, sementara Nikkei Jepang melemah 0,20%.

Dolar AS menguat terhadap euro menjelang tenggat tarif, dengan indeks dolar naik 0,33% menjadi 104,13. Euro turun 0,32% menjadi $1,0816, sedangkan dolar menguat terhadap yen Jepang sebesar 0,37% menjadi 149,33.

Di pasar obligasi, imbal hasil obligasi pemerintah AS 10 tahun naik 1,9 basis poin menjadi 4,252%, sementara obligasi 30 tahun naik 3,9 basis poin menjadi 4,5948%.

Baca Juga: Wall Street Melemah Lantaran Pasar Menilai Ancaman Tarif Trump, Saham Walmart Melorot

Di sektor energi, harga minyak mentah naik tipis, mencatatkan kenaikan mingguan kedua berturut-turut. Minyak mentah AS naik 0,31% menjadi US$ 68,28 per barel, sementara Brent naik 0,22% menjadi US$ 72,16 per barel. 

Harga emas spot turun 0,8% menjadi $3.020,10 per ons, namun masih mencatatkan kenaikan mingguan ketiga secara beruntun.

Selanjutnya: Menyebarkan Wangi Pluto Hingga ke Negara Tetangga

Menarik Dibaca: Promo JSM Alfamart 21-23 Maret 2025, Astor-Roma Kelapa Harga Spesial

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×