kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   8.000   0,48%
  • USD/IDR 16.280   -60,00   -0,37%
  • IDX 6.874   42,67   0,62%
  • KOMPAS100 1.027   9,18   0,90%
  • LQ45 804   7,61   0,95%
  • ISSI 209   1,79   0,86%
  • IDX30 417   3,07   0,74%
  • IDXHIDIV20 502   3,96   0,79%
  • IDX80 117   1,16   1,00%
  • IDXV30 121   0,44   0,36%
  • IDXQ30 137   1,02   0,75%

Wall Street Menguat Pasca Trump Umumkan Rencana Tarif Timbal Balik


Jumat, 14 Februari 2025 / 05:05 WIB
Wall Street Menguat Pasca Trump Umumkan Rencana Tarif Timbal Balik
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis (13/2), setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan tarif timbal balik. REUTERS/Brendan McDermid


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Indeks utama Wall Street ditutup menguat pada akhir perdagangan Kamis (13/2). Indeks S&P 500 naik, terangkat oleh kenaikan saham Nvidia, Apple dan Tesla, setelah Presiden AS Donald Trump mengumumkan peta jalan untuk mengenakan tarif timbal balik pada mitra dagang AS. 

Mengutip Reuters, indeks S&P 500 naik 1,04% ke level 6.115,07. Ini dalah kenaikan harian terbesar S&P 500 sejak 15 Januari.

Indeks Nasdaq naik 1,50% ke level 19.945,64, sementara Dow Jones Industrial Average naik 0,77% ke level 44.711,43.

Baca Juga: Wall Street Naik, Investor Mencerna Rilis Data Inflasi Produsen

Ke-11 indeks sektor S&P 500 naik, dipimpin oleh sektor material yang naik 1,71%, diikuti oleh kenaikan 1,6% di sektor barang konsumsi diskresioner.

Volume perdagangan saham di bursa AS mencapai 15,3 miliar saham dengan rata-rata 15 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan tarif timbal balik yang dikenakan akan setara dengan bea masuk yang lebih tinggi yang dikenakan oleh negara lain dan dapat diberlakukan dalam beberapa minggu saat tim perdagangan dan ekonomi Trump mempelajari tarif bilateral dan hubungan perdagangan.

Saham juga naik setelah data menunjukkan harga produsen AS meningkat pada bulan Januari, sementara elemen utama dalam indeks Pengeluaran Konsumsi Pribadi (PCE) inti, ukuran yang dipantau ketat oleh Federal Reserve AS, lebih rendah.

Imbal hasil obligasi Treasury AS 10 tahun bergerak turun tajam setelah laporan tersebut, yang menunjukkan investor semakin yakin tentang pendinginan inflasi.

Saham Tesla melonjak 5,9%, saham Nvidia naik 3,2%, dan saham Apple naik 2%, mengangkat S&P 500 hingga mendekati rekor tertingginya pada penutupan 23 Januari.

Baca Juga: Wall Street Terpapar Data Inflasi: S&P 500 dan Dow Ditutup Melemah

Saham Chevron naik 0,6% setelah perusahaan minyak raksasa itu mengatakan akan memberhentikan hingga 20% dari tenaga kerja globalnya pada akhir tahun 2026.

"Investor ekuitas mengambil isyarat dari pasar obligasi," kata Jack Ablin, kepala investasi di Cresset Capital. 

"Investor juga bersiap menghadapi angka inflasi yang sangat tinggi, berdasarkan tarif."

Para pedagang mengharapkan satu kali pemotongan suku bunga 25 basis poin dari bank sentral pada akhir tahun 2025, menurut FedWatch Tool milik CME.

Dalam laporan terpisah, jumlah warga Amerika yang mengajukan aplikasi baru untuk tunjangan pengangguran menurun minggu lalu.

Selanjutnya: Intip Daftar Gift Code Ojol The Game 14 Februari 2025 Update Terkini di Sini

Menarik Dibaca: Intip Daftar Gift Code Ojol The Game 14 Februari 2025 Update Terkini di Sini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×