Sumber: Reuters | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street ditutup anjlok dengan tiga indeks utama mencatat persentase penurunan harian terbesar sejak awal Agustus. Tekanan bagi bursa saham Amerika Serikat (AS) ini datang jelang data yang kemungkinan memengaruhi seberapa besar Federal Reserve (The Fed) akan menurunkan suku bunga.
Selasa (3/9), indeks Dow Jones Industrial Average ditutup turun 626,15 poin atau 1,51% menjadi 40.936,93, indeks S&P 500 melemah 119,47 poin atau 2,12% ke 5.528,93 dan Nasdaq Composite anjlok 577,33 poin atau 3,26% ke 17.136,30.
Sembilan dari 11 sektor pada indeks S&P 500 turun, dipimpin oleh penurunan di sektor teknologi, energi, layanan komunikasi, dan material.
Sentimen pasar melemah karena data Institute for Supply Management pada hari Selasa menunjukkan manufaktur AS tetap lesu meskipun ada peningkatan moderat pada bulan Agustus dari level terendah delapan bulan pada bulan Juli.
Baca Juga: Wall Street Membuka Bulan September dengan Catatan Suram
September secara luas dianggap sebagai salah satu bulan terburuk untuk kinerja pasar saham berdasarkan data yang dihimpun sejak tahun 1950-an, kata Jason Browne, presiden di Alexis Investment Partners di Montgomery, Texas.
"Kami memiliki laporan ISM yang lemah yang keluar pagi ini, tetapi kami percaya musim merupakan faktor besar di sini terutama ketika Anda memiliki kinerja yang solid untuk tahun ini hingga akhir bulan lalu," kata Browne.
"Semua orang melaporkan tentang bagaimana September adalah bulan yang mengerikan dan itu cenderung berdampak pada dirinya sendiri."
Saham teknologi megacap yang disebut Magnificent Seven, yang telah memimpin reli tahun ini, merosot. Di mana, saham Nvidia anjlok hampir 10%, memangkas rekor US$ 279 miliar dari kapitalisasi pasarnya, yang berakhir pada US$ 2,65 triliun. Itu adalah penurunan nilai pasar terbesar dalam satu hari bagi perusahaan AS.
Sementara itu, saham Alphabet turun 3,6%, Apple melemah 2,7% dan Microsoft melemah 1,8%. Indeks Philadelphia SE Semiconductor juga terlihat anjlok 7,8%.
Indeks Volatilitas CBOE, pengukur ketakutan Wall Street yang mengukur ekspektasi pasar terhadap perubahan pasar saham, melonjak 33,2% menjadi 20,72. Ini jadi persentase kenaikan harian terbesar dan penutupan tertinggi sejak awal Agustus.
Para investor sedang menunggu beberapa laporan pasar tenaga kerja menjelang data penggajian nonpertanian untuk bulan Agustus pada hari Jumat.
Baca Juga: Begini Proyeksi Harga Komoditas dari Goldman Sachs
Pertemuan The Fed pada tanggal 17-18 September akan dicermati secara ketat menyusul dukungan terbaru dari Ketua Jerome Powell untuk pelonggaran kebijakan moneter.
Peluang penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin berada pada 63%, menurut FedWatch Tool milik CME Group. Sementara, peluang untuk penurunan yang lebih besar sebesar 50 bps berada pada 37%.
Pada sesi ini, saham Tesla turun 1,6% setelah Reuters melaporkan bahwa pembuat kendaraan listrik itu berencana untuk memproduksi varian enam kursi dari mobil Model Y-nya di China mulai akhir 2025.
Saham Boeing juga turun 7,3% setelah Wells Fargo menurunkan saham produsen pesawat itu menjadi "underweight" dari "equal weight."
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News