kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Wall Street anjlok, Dow Jones melorot hampir 13% akibat pemangkasan bunga The Fed


Selasa, 17 Maret 2020 / 05:00 WIB
Wall Street anjlok, Dow Jones melorot hampir 13% akibat pemangkasan bunga The Fed
ILUSTRASI.


Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. Wall Street anjlok dalam dipicu oleh pemangkasan suku bunga The Fed yang meningkatkan kekhawatiran tentang efek kerusakan ekonomi akibat virus corona.

Pada akhir perdagangan Senin (16/3) indeks Dow Jones Industrial Average melorot 2.997,10 poin atau 12,93% ke 20.188,52, S&P 500 turun 324,89 poin atau 11,98% ke 2.386,13 dan Nasdaq Composite turun 970,28 poin atau 12,32% ke 6.904,59.

Baca Juga: Wall Street ambrol hampir 12% setelah The Fed menggunting suku bunga

Saham keuangan yang sensitif terhadap tingkat suku bunga anjlok lebih dari 11%, memimpin penurunan di antara sektor-sektor utama S&P. Sektor ini tertekan setelah bank besar AS menghentikan pembelian sahamnya.

Saham energi juga turun tajam bersama dengan penurunan harga minyak, sementara indeks teknologi S&P 500 turun lebih dari 9%.

Suku bunga The Fed dipangkas secara darurat dalam waktu kurang dari dua pekan. The Fed juga berjanji akan membeli lebih dari US$ 700 miliar aset pada Minggu (15/3) jelang pertemuan kebijakan yang dijadwalkan pada Selasa dan Rabu pekan ini.

Hal ini menambah kekhawatiran tentang pandemi virus corona yang melumpuhkan bagian-bagian ekonomi global dan menekan pendapatan perusahaan.

Investor khawatir tentang seberapa efektif pembuat kebijakan akan mengurangi efek kerusakan ekonomi akibat penyebaran virus corona.

Pasar melemah meski The Fed melonggarkan suku bunga. Sebab, "Ini adalah krisis yag berbeda. Suku bunga yang lebih rendah tidak akan menciptakan permintaan di saat orang-orang di rumah," kata Solita Marcelli, wakil kepala pejabat investasi untuk Amerika di UBS Global Wealth Management seperti dikutip Reuters.

"Tapi bukan berarti apa ang dilakukan The Fed sia-sia. Suku bunga yang lebih rendah adalah prasyarat untuk kebijakan lain," imbuhnya.

"Jadi saya pikir ini harus dilakukan, tetapi bisa dimengerti bagaimana reaksi pasar." 

Indeks acuan turun 11,4% di awal sesi, nilai pasar melorot sekitar US$ 2 triliun, sebelum perburuan saham murah membantu indeks utama mengembalikan sejumlah kerugian.

Perdagangan di tiga indeks saham utama Wall Street dihentikan sementara (halted) selama 15 menit tak lama setelah pembukaan karena indeks S&P 500 jatuh 8%, melewati batas 7% yang memicu pemangkasan otomatis.

Kepala regulator sekuritas AS mengatakan pasar harus tetap terbuka meskipun ada gejolak yang intens, membatalkan spekulasi bahwa pemerintah mungkin akan menutup bursa AS untuk menghentikan jatuhnya harga saham.

Baca Juga: Wall Street melonjak 9% setelah Trump menyatakan darurat nasional corona

Bar, restoran, teater dan gedung film di New York dan Los Angeles diperintahkan untuk ditutup dan negara-negara bagian AS meminta administrasi Trump untuk mengkoordinasikan respons nasional terhadap wabah tersebut.

Baca Juga: Rawan! Wall Street drop 12%, penurunan terburuk sejak Black Monday 1987

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×