Sumber: Reuters | Editor: Herlina Kartika Dewi
Pasar melemah meski The Fed melonggarkan suku bunga. Sebab, "Ini adalah krisis yag berbeda. Suku bunga yang lebih rendah tidak akan menciptakan permintaan di saat orang-orang di rumah," kata Solita Marcelli, wakil kepala pejabat investasi untuk Amerika di UBS Global Wealth Management seperti dikutip Reuters.
"Tapi bukan berarti apa ang dilakukan The Fed sia-sia. Suku bunga yang lebih rendah adalah prasyarat untuk kebijakan lain," imbuhnya.
"Jadi saya pikir ini harus dilakukan, tetapi bisa dimengerti bagaimana reaksi pasar."
Indeks acuan turun 11,4% di awal sesi, nilai pasar melorot sekitar US$ 2 triliun, sebelum perburuan saham murah membantu indeks utama mengembalikan sejumlah kerugian.
Perdagangan di tiga indeks saham utama Wall Street dihentikan sementara (halted) selama 15 menit tak lama setelah pembukaan karena indeks S&P 500 jatuh 8%, melewati batas 7% yang memicu pemangkasan otomatis.
Kepala regulator sekuritas AS mengatakan pasar harus tetap terbuka meskipun ada gejolak yang intens, membatalkan spekulasi bahwa pemerintah mungkin akan menutup bursa AS untuk menghentikan jatuhnya harga saham.
Baca Juga: Wall Street melonjak 9% setelah Trump menyatakan darurat nasional corona
Bar, restoran, teater dan gedung film di New York dan Los Angeles diperintahkan untuk ditutup dan negara-negara bagian AS meminta administrasi Trump untuk mengkoordinasikan respons nasional terhadap wabah tersebut.
Baca Juga: Rawan! Wall Street drop 12%, penurunan terburuk sejak Black Monday 1987
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News