kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.333.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Wall Street Akhir Pekan: Dow Turun 0,37%, S&P 500 Drop 0,48%, Nasdaq Turun 0,82%


Minggu, 18 Februari 2024 / 05:42 WIB
Wall Street Akhir Pekan: Dow Turun 0,37%, S&P 500 Drop 0,48%, Nasdaq Turun 0,82%
ILUSTRASI. Indeks utama Wall Street ditutup melemah pada akhir perdagangan Jumat (16/2).


Sumber: Reuters | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - NEW YORK. BUrsa Wall Street memerah di akhir pekan ini Jumat (16/2). Indeks Nasdaq Composite mencatat penurunan terbesar setelah laporan inflasi produsen yang lebih tinggi dari perkiraan memupus harapan penurunan suku bunga Federal Reserve dalam waktu dekat.

Mengutip Reuters, indeks S&P 500 melemah 24,18 poin atau 0,48% ke level 5.005,57 poin, Nasdaq Composite drop 132,38 poin atau 0,82% ke level 15.775,65. Pun indeks Dow Jones Industrial Average melorot 149,48 poin atau 0,37% ke level 38.627,99.

Sebagian besar saham megacap turun, dengan saham Meta Platforms anjlok 2,2% dan menyeret indeks layanan komunikasi di S&P 500 menyusut 1,56%.

Baca Juga: Indeks Harga Produsen AS Lebih Panas, Prediksi Penurunan Suku Bunga Mundur

Volume perdagangan saham di bursa saham Amerika Serikat (AS) mencapai 11,18 miliar saham dengan rata-rata 11,65 miliar saham dalam 20 hari perdagangan terakhir.

Sebuah laporan Departemen Tenaga Kerja AS menunjukkan inflasi harga produsen meningkat lebih dari perkiraan pada bulan Januari, menambah kekhawatiran bahwa inflasi akan meningkat setelah berbulan-bulan mengalami penurunan. Setelah menguat selama lima minggu berturut-turut, ketiga indeks tersebut mencatatkan penurunan mingguan.

Data tersebut dapat mendorong The Fed untuk menunggu sebelum menurunkan suku bunga. Awal pekan ini, laporan harga konsumen yang tinggi memicu aksi jual di pasar ekuitas meskipun penurunan penjualan ritel bulan Januari pada hari Kamis memicu harapan penurunan suku bunga.

“Data inflasi minggu ini pasti akan membuat The Fed setidaknya mengambil jeda hingga musim panas,” kata Carol Schleif, kepala investasi di BMO. 

Baca Juga: Wall Street Melemah Setelah Rilis Data Inflasi Produsen yang Panas

Imbal hasil Treasury melonjak setelah laporan tersebut karena para pedagang menambah spekulasi bahwa The Fed mungkin menunda penurunan suku bunga pertama hingga setelah bulan Juni.

“Tema higher for longer benar-benar merupakan narasi pasar yang berkelanjutan untuk suku bunga," kata Greg Bassuk, Chief Executive Officer di AXS Investments.

Dua pejabat Fed menyatakan kehati-hatian. Pejabat Fed Atlanta Raphael Bostic mengatakan ia memerlukan lebih banyak bukti bahwa tekanan inflasi telah mereda, namun terbuka untuk menurunkan suku bunga suatu saat nanti dalam beberapa bulan ke depan.

Sementara pejabat Fed San Francisco Mary Daly mengatakan masih banyak pekerjaan yang harus dilakukan untuk memastikan harga stabil, meskipun ada kemajuan yang luar biasa.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×