Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penyebaran virus Corona (Covid-19) dipercaya bakal berdampak ke semua sektor, tidak terkecuali sektor manufaktur termasuk di dalamnya industri semen.
Dalam keterbukaan informasi di laman Bursa Efek Indonesia, Jumat (20/3), Sekretaris Perusahaan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) Vita Mahreyni mengatakan tekanan dan pelambatan ekonomi yang disebabkan oleh pandemi Covid-19 akan mempengaruhi kondisi dan kinerja emiten pelat merah ini.
Baca Juga: Catat, perdagangan di BEI bakal tutup lebih cepat mulai Senin (30/3)
Salah satu dampaknya adalah dari sisi penjualan dan rantai pasok (supply chain) sebagai dampak dari lockdown di China dan terhambatnya ekspor, serta potensi penundaan proyek-proyek. “Perseroan memperkirakan penjualan tidak akan lebih baik daripada tahun 2019,” tulis Vita.
Data yang dihimpun Kontan.co.id, sepanjang 2019 emiten penghuni Indeks Kompas100 ini berhasil menjual 42,61 juta ton semen atau naik 28.46% secara tahunan.
Proses produksi emiten semen ini juga berpotensi mengalami perlambatan dan penurunan utilisasi. Hal ini juga seiring adanya potensi keterlambatan bahan baku dan suku cadang impor yang dapat mempengaruhi proses produksi.
Sepanjang 2019, emiten pelat merah ini meraup laba bersih Rp 2,39 triliun atau turun 23,2% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya. Adapun SMGR berhasil membukukan pendapatan Rp 40.36 triliun atau naik 31,55% dari pendapatan periode yang sama pada 2018 yang hanya Rp 30.68 triliun.
Baca Juga: Wijaya Karya (WIKA) garap dua proyek rumahsakit darurat corona
Analis Sinarmas Sekuritas Paulina mengatakan, capaian kinerja SMGR tahun lalu melebihi perkiraan dan konsensus yang dipasang. Peningkatan kinerja ini didorong oleh profitabilitas PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) atau SBI (sebelumnya bernama Holcim) yang jauh lebih baik.
Paulina mengatakan SBI telah menyesuaikan harga yang lebih tinggi sejak kuartal II-2019 dan berhasil meningkatkan efisiensi pada sisi pembelian dan operasi.