Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volume penjualan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun sepanjang 2020. Melansir laporan Semen Indonesia, emiten pelat merah ini mencatatkan penjualan 39,84 juta ton semen (termasuk penjualan klinker domestik). Realisasi ini menurun 7,9% dari volume penjualan pada 2019 yang mencapai 43,27 juta ton.
Alhasil, penurunan volume penjualan semen berdampak pada menurunnya pendapatan SMGR. Konstituen indeks Kompas100 ini melaporkan jumlah pendapatan bersih sepanjang tahun 2020 sebesar Rp 35,17 triliun. Jumlah ini menurun 12,87% dari realisasi pendapatan tahun 2019 yang mencapai Rp 40,36 triliun.
Penurunan volume penjualan emiten pelat merah ini juga sejalan dengan penurunan volume penjualan semen secara nasional. Mengutip data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), penjualan semen tahun lalu sebesar 62,7 juta ton. Permintaan ini turun 10,4% secara tahunan. Sebagian besar penurunan berasal dari permintaan semen curah, yakni dari 27% pada tahun 2019, menjadi 23% pada tahun 2020.
ASI menyebut, sebagian besar permintaan semen nasional masih didominasi dari wilayah Jawa. Turunnya permintaan akibat Covid-19 paling banyak terjadi di Nusa Tenggara dan Bali, disusul Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.
Baca Juga: Pefindo naikkan peringkat Semen Indonesia (SMGR) menjadi idAA+
Sepanjang 2020, Sumatra yang memiliki porsi permintaan terbesar kedua di Indonesia hanya menunjukkan penurunan satu digit. Sedangkan wilayah Indonesia Timur masih menunjukkan pertumbuhan permintaan yang positif.
Konsumsi semen di Indonesia masih didominasi oleh segmen ritel. Sebagian besar berasal dari masyarakat yang merenovasi atau membangun rumah sendiri, atau pengembang yang membangun perumahan skala kecil.
Adapun kapasitas produksi nasional tahun 2020 mencapai 115,3 juta ton. Di sisi lain, permintaan semen secara nasional hanya 62,7 juta ton. Hal ini menciptakan kelebihan pasokan (oversupply) sebesar 52,6 juta ton tahun lalu.
Baca Juga: Ini kata analis soal kenaikan laba Semen Indonesia (SMGR) meski pendapatan menurun
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News