kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Volume penjualan Semen Indonesia (SMGR) turun 7,9% di tahun 2020


Senin, 08 Maret 2021 / 22:27 WIB
Volume penjualan Semen Indonesia (SMGR) turun 7,9% di tahun 2020
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja PT Semen Indonesia (SIG) di Pabrik Rembang, Jawa Tengah.


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Volume penjualan PT Semen Indonesia Tbk (SMGR) turun sepanjang 2020. Melansir laporan Semen Indonesia, emiten pelat merah ini mencatatkan penjualan 39,84 juta ton semen (termasuk penjualan klinker domestik). Realisasi ini menurun 7,9% dari volume penjualan pada 2019 yang mencapai 43,27 juta ton.

Alhasil,  penurunan volume penjualan semen berdampak pada menurunnya pendapatan SMGR. Konstituen indeks Kompas100 ini melaporkan jumlah pendapatan bersih sepanjang tahun 2020 sebesar Rp 35,17 triliun. Jumlah ini menurun 12,87% dari realisasi pendapatan tahun 2019 yang mencapai Rp 40,36 triliun.

Penurunan volume penjualan  emiten pelat merah ini juga sejalan dengan penurunan volume penjualan semen secara nasional. Mengutip data Asosiasi Semen Indonesia (ASI), penjualan semen tahun lalu sebesar 62,7 juta ton. Permintaan ini turun 10,4% secara tahunan. Sebagian besar penurunan berasal dari permintaan semen curah, yakni dari 27% pada tahun 2019, menjadi 23% pada tahun 2020.

ASI menyebut, sebagian besar permintaan semen nasional masih didominasi dari wilayah Jawa. Turunnya permintaan akibat Covid-19 paling banyak terjadi di Nusa Tenggara dan Bali, disusul Jawa, Kalimantan dan Sulawesi.

Baca Juga: Pefindo naikkan peringkat Semen Indonesia (SMGR) menjadi idAA+

Sepanjang 2020, Sumatra yang memiliki porsi permintaan terbesar kedua di Indonesia hanya menunjukkan penurunan satu digit. Sedangkan wilayah Indonesia Timur masih menunjukkan pertumbuhan permintaan yang positif.

Konsumsi semen di Indonesia masih didominasi oleh segmen ritel. Sebagian besar berasal dari masyarakat yang merenovasi atau membangun rumah sendiri, atau pengembang yang membangun perumahan skala kecil.

Adapun kapasitas produksi nasional tahun 2020 mencapai 115,3 juta ton. Di sisi lain, permintaan semen secara nasional hanya 62,7 juta ton. Hal ini menciptakan kelebihan pasokan (oversupply) sebesar 52,6 juta ton tahun lalu. 

Baca Juga: Ini kata analis soal kenaikan laba Semen Indonesia (SMGR) meski pendapatan menurun

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×