kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pefindo naikkan peringkat Semen Indonesia (SMGR) menjadi idAA+


Minggu, 07 Maret 2021 / 13:09 WIB
Pefindo naikkan peringkat Semen Indonesia (SMGR) menjadi idAA+
ILUSTRASI. Aktivitas pekerja PT Semen Indonesia (SIG) di Pabrik Rembang, Jawa Tengah.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo) menaikkan peringkat untuk PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SMGR) dan Obligasi Berkelanjutan I/2017 dan 2019 menjadi idAA+ dan idAA.

Peningkatan peringkat tersebut mencerminkan pandangan Pefindo atas profil kredit SMGR yang semakin kuat, terutama rasio struktur permodalan dan proteksi arus kas yang dalam jangka menengah akan dipertahankan pada tingkat yang Pefindo yakini sepadan dengan peringkat tersebut.

SMGR telah berupaya untuk menurunkan tingkat utangnya secara signifikan di tengah penurunan ekonomi. Pefindo memperkirakan hal ini akan terus berlanjut dalam jangka pendek hingga menengah.

Ini mengingat SMGR akan menerima dana dalam jumlah besar dalam jangka waktu dekat dari hasil divestasi sekitar 18% saham PT Solusi Bangun Indonesia Tbk (SMCB) melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) yang akan digunakan untuk pelunasan lebih awal sebagian utangnya.

Baca Juga: IHSG turun ke 6.277 pada sesi I, net sell asing Rp 834 miliar

“Dengan menguasai pangsa pasar di atas 50%, kami menilai SMGR akan dapat mengendalikan industri semen nasional dan mengurangi persaingan antar pemain sehingga harga jual ke depannya akan lebih stabil,” ungkap Analis Pefindo Aishantya dan Yogie Surya Perdana dalam siaran pers yang diterima Kontan.co.id, Jumat (5/3).

Namun, Pefindo juga melihat bahwa industri semen masih dibayangi oleh kondisi kelebihan pasokan dalam jangka pendek hingga menengah, sehingga hal ini tetap menjadi perhatian khusus. Pefindo pun menetapkan prospek dari peringkat SMGR yaitu stabil.

Obligor dengan peringkat idAA memiliki sedikit perbedaan dengan peringkat tertinggi yang diberikan dan memiliki kemampuan yang sangat kuat untuk memenuhi komitmen keuangan jangka panjangnya dibandingkan terhadap obligor Indonesia lainnya. Tanda tambah (+) menunjukkan bahwa peringkat yang diberikan relatif kuat dan di atas rata-rata kategori yang bersangkutan.

Peringkat tersebut mencerminkan posisi pasar SMGR yang sangat kuat di industri semen, fasilitas produksi dan logistik perusahaan yang terdiversifikasi, dan profil keuangan yang konservatif. “Namun, kompetisi yang ketat pada industri semen dan paparan terhadap volatilitas di sektor properti dan konstruksi membatasi peringkat, menurut pandangan kami,” jelas Pefindo.

Lebih lanjut, peringkat dapat dinaikkan jika SMGR secara material dan berkelanjutan meningkatkan profil bisnisnya yang tercermin dari capaian dan EBITDA yang lebih tinggi dari yang diproyeksikan, serta menjaga profil keuangan di tingkat yang konservatif.

Namun, peringkat dapat diturunkan jika terdapat indikasi penurunan pangsa pasar dan penurunan profitabilitas yang materiil akibat pelemahan harga sebagai akibat dari kelebihan pasokan semen. Peringkat juga akan berada dalam tekanan apabila tingkat utang SMGR lebih tinggi dari ekspektasi dan tidak disertai dengan tambahan pendapatan yang memadai.

Sebagai informasi, SMGR merupakan produsen semen terbesar di Indonesia. Total kapasitas terpasang SMGR di Desember 2020 sebesar 50,3 juta ton dengan pangsa pasar domestik sekitar 52%. Saat ini, SMGR memiliki delapan pabrik semen terpadu di Indonesia yang terletak di Jawa, Sumatera Barat, Aceh, dan Sulawesi Selatan.

Awal tahun 2019, SMGR menuntaskan akuisisi SMCB selaku produsen semen ketiga terbesar di Indonesia dan memiliki 98,3% atas kepemilikan SMCB pada akhir tahun 2020.

Selanjutnya: Satu tahun pandemi Covid-19, saham-saham ini torehkan kinerja moncer

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×