Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) berhasil membukukan total penjualan sebesar Rp 446,3 miliar di sepanjang semester I-2022. Jumlah ini turun 14% dibandingkan periode yang sama di tahun lalu.
Sementara itu, laba bersih perusahaan di sepanjang semester I-2022 mencapai Rp 27,4 miliar.
Walau mencetak penurunan penjualan di semester pertama 2022, kinerja Victoria Care di kuartal kedua cenderung menguat dibanding kuartal sebelumnya.
Setidaknya, penjualan Victoria Care di periode April-Juni 2022 naik hampir 10% dibandingkan kuartal pertama. Sedangkan dari sisi laba bersih, di kuartal kedua lalu sudah melonjak 90% dibanding periode Januari-Maret 2022.
Pencapaian tersebut dibantu oleh peningkatan produk-produk VICI di beberapa segmen, dari dekoratif, perawatan tubuh, hingga perawatan dan pewarnaan rambut.
Untuk segmen dekoratif misalnya, emiten berkode saham VICI ini membukukan peningkatan penjualan sebanyak 7 kali lipat di semester I-2022 dibanding periode yang sama di tahun sebelumnya. Selain itu, torehan positif tersebut juga diikuti oleh peningkatan penjualan di segmen skincare sebesar lebih dari 50% secara year on year (YoY).
Baca Juga: Begini Strategi Victoria Care (VICI) Mempercantik Kinerja Sepanjang Tahun Ini
Billy Hartono Salim, Direktur Utama Victoria Care Indonesia, menjelaskan bahwa hal tersebut terjadi berkat strategi cepat dan tepat yang dilakukan oleh Perseroan dalam meluncurkan beragam produk yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat Indonesia.
“Peluncuran produk baru yang dilakukan Perseroan berhasil diterima dengan sangat baik oleh masyarakat Indonesia. Selain peningkatan penjualan, contoh lainnya bisa dilihat dalam acara Jakarta Fair Kemayoran 2022 beberapa waktu yang lalu. Selama acara berlangsung, terjadi sekitar 100 ribu transaksi di booth VICI yang menandakan antusiasme konsumen atas produk-produk Perseroan,” ujar Billy dalam keterangan yang diterima Kontan.co.id, Jumat (29/7).
Lebih lanjut, di tengah berbagai dinamika kondisi eksternal seperti inflasi, pelemahan nilai tukar rupiah, hingga gangguan pada supply chain global, Perseroan berhasil meningkatkan gross profit margin menjadi 52,3% di semester 1 2022.
Capaian ini diakui perusahaan lebih baik dari periode yang sama di tahun sebelumnya yang tumbuh sebesar 49%. Menurut Billy, hal ini menunjukkan kemampuan Perseroan untuk mengelola biaya produksinya di tengah kondisi makro yang tidak menentu.
Agresif dalam Inovasi Produk Baru
Di tengah berbagai dinamika, VICI tetap melihat berbagai peluang di masa mendatang yang bisa dimaksimalkan lewat beberapa cara, salah satunya adalah memaksimalkan strategi penjualan dan marketing untuk mendongkrak pendapatan VICI di sisa tahun 2022 dan mencapai pertumbuhan yang diinginkan.
Selain itu, VICI juga akan terus meluncurkan inovasi dan produk terbaru dengan lebih agresif sesuai dengan permintaan pasar. Billy optimis bahwa beragam rencana, produk, hingga inovasi terbaru yang diusung VICI akan diterima dengan baik oleh konsumen.
“Ke depannya, peluncuran inovasi dan produk-produk baru Perseroan akan jadi salah satu kekuatan utama untuk meningkatkan penjualan tahun ini dengan masih fokus di segmen dekoratif dan skin care. Catatan penjualan produk-produk baru yang kami luncurkan di semester pertama tahun ini menunjukkan bahwa Perseroan berhasil membaca trend pasar dengan baik dan mampu menghadirkan produk yang tepat, dan ini membuat kami semakin optimis dengan strategi peluncuran produk baru di semester kedua tahun ini,” pungkas Billy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
