Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kinerja PT Victoria Care Indonesia Tbk (VICI) sepanjang kuartal pertama 2022 masih suram. Untuk mencapai target pertumbuhan, VICI telah menyusun berbagai strategi untuk mengerek penjualan dan laba.
Direktur Utama Victoria Care Billy Hartono menjelaskan pihaknya masih akan menjadikan sektor kebersihan tangan menjadi salah satu fokus utama sepanjang tahun ini. Seperti diketahui, VICI telah mengakuisisi merek dagang yang merupakan produk kesehatan dari PT Natura Pesona Mandiri senilai Rp 100 miliar dan disepakati pada 27 April 2022.
Walaupun kondisi Covid-19 telah berlangsung pulih, dia menilai kebersihan diri sendiri jadi hal yang utama bagi masyarakat karena kondisi pandemi yang telah berlangsung selama dua tahun terakhir ini. Selain itu, segmen perawatan kulit dan kosmetik juga akan digenjot oleh VICI. Hal ini berkaca dari banyaknya masyarakat yang sudah melakukan kegiatan di luar ruangan dan work form office.
Baca Juga: Ini Penyebab Penurunan Pendapatan Victoria Care (VICI) di Kuartal Pertama 2022
“Kami masih akan fokus ke produk antiseptik. Selain itu, Victoria Care juga akan fokus untuk segmen personal care serta perawatan dan pewarnaan rambut,” papar Billy kepada Kontan pada akhir pekan ini.
Untuk tahun ini, Billy menargetkan pertumbuhan penjualan double digit dan berusaha untuk mempertahankan pertumbuhan kinerja. Untuk mendongkrak penjualan, VICI telah menyiapkan beberapa strategi.
Pertama, VICI akan kembali menjalankan strategi pemasaran di lapangan yang sempat terhambat di awal tahun. Kedua, Victoria Care juga akan memaksimalkan strategi penjualan dan marketing, baik offline atau online lewat akun Oemah Herborist yang ada di berbagai platform e-commerce.
Baca Juga: Kinerja Emiten Kosmetik Masih Tertekan, Simak Rekomendasi Saham MRAT, MBTO dan VICI
Ketiga, “Victoria Care juga akan lebih agresif meluncurkan produk-produk baru. Hingga di akhir 2022, kami akan menghadirkan lebih dari 100 SKU baru,” kata dia.
Keempat, VICI juga masih akan terus menjalin komunikasi dan memantau kondisi negara-negara tujuan ekspor.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News