Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) terkapar di zona merah selama empat hari berturut-turut. Sejumlah emiten produsen makanan dan minuman pun turut terkoreksi.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) misalnya, hari ini terkoreksi 4,04% dan dalam sepekan terkoreksi 3,72%. Entitas usaha INDF, yakni PT Indofood CBP Sukses Makmur Tbk (ICBP) juga terkoreksi 2,42% dan dalam sepekan melemah tipis 0,98%.
Emiten produsen beras premium, yakni PT Buyung Poetra Sembada Tbk (HOKI) melemah 0,69% dan dalam sepekan tergerus 4,64%.
Analis Pilarmas Investindo Sekruitas Okie Setya Ardiastama menilai pelemahan ini tidak terlepas dari sikap wait and see investor menjelang rilis laporan keuangan kuartal ketiga.
Baca Juga: Emiten makanan-minuman dinilai aman dari sentimen resesi dan PSBB
Terlebih, pasca pemberlakukan pembatasan sosial berskala besar (PSBB), kinerja dari daya beli masyarakat juga belum tumbuh signifikan.
Meskipun purchasing managers’ index (PMI) manufacturing sudah menunjukkan adanya perbaikan, namun dari sisi produktivitas pabrik kinerjanya masih stagnan saat ini.
“Sehingga, membaiknya kinerja perekonomian pada kuartal III memudar dan menurunkan ekspektasi pelaku pasar,” ujar Okie kepada Kontan.co.id, Kamis (24/9).
Meski demikian, saat ini momentum koreksi yang menimpa saham-saham tersebut dapat dimanfaatkan untuk melakukan aksi beli.
Namun, investor juga perlu mempertimbangkan kinerja emiten pada kuartal ketiga nanti. Hal tersebut berfungsi untuk mengukur performa manajemen di tengah pandemi yang terjadi saat ini.
Mengutip RTI, mayoritas emiten barang konsumsi memiliki Price to Earnings Ratio (PER) di atas 15 kali. Hanya INDF yang memiliki PER di angka 11 kali, sementara MYOR memiliki PER 28,23 kali, dan ICBP memiliki PER 17,43 kali. Okie menilai, saat ini harga saham emiten makanan dan minuman ini dapat dikatakan relatif wajar.
Baca Juga: Tren kenaikan penjualan alat berat United Tractors (UNTR) berlanjut di Agustus 2020
“Kami melihat ICBP, INDF MYOR memang lebih atraktif dibandingkan yang lainnya untuk saat ini,” pungkas dia.
Analis Danareksa Sekuritas Natalia Sutanto mempertahankan status overweight bagi sektor barang konsumsi. Sejumlah saham di bawah cakupan Danareksa, seperti INDF dan ICBP mampu mengungguli pergerakan IHSG secara year-to-date.