kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Valuasi IHSG Berpotensi Disusul China dan Hong Kong di 2023


Jumat, 30 Desember 2022 / 20:56 WIB
Valuasi IHSG Berpotensi Disusul China dan Hong Kong di 2023
ILUSTRASI. IHSG Melemah: Layar monitor perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (30/12/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 9,4 poin (0,14%) atau turun k posisi 6.850. KONTAN/Baihaki/30/12/2022


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Valuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai emerging market dinilai bakal dikalahkan oleh bursa saham China dan Hong Kong. Meski begitu, Indonesia masih punya daya saing.

Berdasarkan Bloomberg, price to earning ratio (PE) IHSG mencapai 13,14 kali. Sementara itu, PE Shanghai Stock Exchange milik China senilai 13,91 kali dan Hang Seng dari Hong Kong sebesar 7,16 kali.

Sebagai pembanding, PE bursa Singapura mencapai 11,64 kali, Filipina 15,25 kali, Malaysia 15,71 kali, Thailand 13,53 kali dan Vietnam 10,53 kali. Dus, IHSG kalah dari Vietnam.

Baca Juga: Ini 10 Saham Dengan Kapitalisasi Terbesar BEI Akhir 2022, BYAN & ADRO Pendatang Baru

Head of Research NH Korindo Sekuritas, Liza Camelia bilang pasar saham China dan Hong Kong paling mungkin mengalahkan IHSG sebagai emerging market dari sisi PE.  

"Karena China dan Hong Kong baru membuka perbatasan, jadi tidak heran saat awal Desember banyak dana yang terbang ke sana yang saat itu lebih murah," ucap dia, Jumat (30/12).

Diharapkan, lanjut Liza, dengan adanya pembukaan pembatasan ekonomi, China akan mampu kembali bersaing. Meski begitu, emerging market seperti Indonesia masih menarik tahun depan. 

Baca Juga: IHSG Naik 4,09% Tahun Ini, Saham BYAN Jadi Leader Bursa, GOTO Top Laggard

Liza percaya pasar saham Indonesia masih punya daya saing di 2023 mendatang, bukan dari komponen ekspor dan impor, tetapi belanja konsumen dan pemerintahan.

"Tapi akan digenjot lewat belanja konsumen dan pemerintah. Pas kebetulan juga tahun depan masa kampanye pemilu presiden," pungkas dia.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×