kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Valuasi IHSG Berpotensi Disusul China dan Hong Kong di 2023


Jumat, 30 Desember 2022 / 20:56 WIB
Valuasi IHSG Berpotensi Disusul China dan Hong Kong di 2023
ILUSTRASI. IHSG Melemah: Layar monitor perdagangan saham di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (30/12/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) ditutup melemah 9,4 poin (0,14%) atau turun k posisi 6.850. KONTAN/Baihaki/30/12/2022


Reporter: Yuliana Hema | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Valuasi Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sebagai emerging market dinilai bakal dikalahkan oleh bursa saham China dan Hong Kong. Meski begitu, Indonesia masih punya daya saing.

Berdasarkan Bloomberg, price to earning ratio (PE) IHSG mencapai 13,14 kali. Sementara itu, PE Shanghai Stock Exchange milik China senilai 13,91 kali dan Hang Seng dari Hong Kong sebesar 7,16 kali.

Sebagai pembanding, PE bursa Singapura mencapai 11,64 kali, Filipina 15,25 kali, Malaysia 15,71 kali, Thailand 13,53 kali dan Vietnam 10,53 kali. Dus, IHSG kalah dari Vietnam.

Baca Juga: Ini 10 Saham Dengan Kapitalisasi Terbesar BEI Akhir 2022, BYAN & ADRO Pendatang Baru

Head of Research NH Korindo Sekuritas, Liza Camelia bilang pasar saham China dan Hong Kong paling mungkin mengalahkan IHSG sebagai emerging market dari sisi PE.  

"Karena China dan Hong Kong baru membuka perbatasan, jadi tidak heran saat awal Desember banyak dana yang terbang ke sana yang saat itu lebih murah," ucap dia, Jumat (30/12).

Diharapkan, lanjut Liza, dengan adanya pembukaan pembatasan ekonomi, China akan mampu kembali bersaing. Meski begitu, emerging market seperti Indonesia masih menarik tahun depan. 

Baca Juga: IHSG Naik 4,09% Tahun Ini, Saham BYAN Jadi Leader Bursa, GOTO Top Laggard

Liza percaya pasar saham Indonesia masih punya daya saing di 2023 mendatang, bukan dari komponen ekspor dan impor, tetapi belanja konsumen dan pemerintahan.

"Tapi akan digenjot lewat belanja konsumen dan pemerintah. Pas kebetulan juga tahun depan masa kampanye pemilu presiden," pungkas dia.  

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×