kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.290.000   -15.000   -0,65%
  • USD/IDR 16.653   -5,00   -0,03%
  • IDX 8.164   -20,19   -0,25%
  • KOMPAS100 1.136   -7,73   -0,68%
  • LQ45 832   -5,41   -0,65%
  • ISSI 282   -1,61   -0,57%
  • IDX30 437   -3,69   -0,84%
  • IDXHIDIV20 503   -5,62   -1,10%
  • IDX80 128   -0,88   -0,68%
  • IDXV30 136   -1,98   -1,44%
  • IDXQ30 139   -1,42   -1,01%

Valbury Sekuritas sematkan rekomendasi buy untuk saham Indah Kiat (INKP)


Rabu, 14 April 2021 / 07:40 WIB
Valbury Sekuritas sematkan rekomendasi buy untuk saham Indah Kiat (INKP)


Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati

Alfiansyah dan Devi memperkirakan bahwa pendapatan INKP dapat meningkat sekitar 4%-5% pada tahun ini. Kenaikan didorong oleh pemulihan ekonomi global yang berlanjut tahun ini, dari negara Asia terutama China yang menjadi tujuan utama ekspor. Adapun, kontribusi ekspor ke negara-negara Asia mencapai 46%. 

Selain dari peningkatan ekspor, adanya pemulihan konsumsi juga akan menjadi katalis positif. Hal ini tercermin dari Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) yang naik 93,4 pada Maret 2021 dibandingkan Februari 2021 yakni 85,8 yang didorong dari program vaksinasi dan relaksasi restriksi mobilitas. 

“Dalam jangka panjang, kami optimistis dengan meningkatnya tren belanja online selama pandemi Covid-19 dan masyarakat yang membatasi interaksi langsung dapat mendorong permintaan kertas terutama untuk packaging. Namun, kami melihat peningkatan harga komoditas energi terutama minyak dapat mendorong kenaikan beban penjualan terutama dari freight,” imbuh Alfiansyah dan Devi.  

Valbury Sekuritas memasang rekomendasi buy untuk saham INKP dengan target harga Rp 11.400 per saham, yang merepresentasikan valuasi PE 2021E pada 9,55x. Rekomendasi tersebut berdasarkan beberapa faktor. 

Baca Juga: Pendapatan Pabrik Kertas Tjiwi Kimia (TKIM) turun 17,25% pada tahun 2020

Pertama, membaiknya performa INKP seiring dengan perbaikan ekonomi global dan lokal bersamaan dengan program vaksinasi. Kedua, tren pertumbuhan belanja via online yang dapat mendorong permintaan terhadap kertas.

Ketiga, neraca INKP yang cenderung terjaga sehingga memudahkan untuk berekspansi. Keempat, tren dolar AS yang cenderung menguat. “Namun, kami melihat beberapa risiko yakni, permintaan yang masih belum kembali ke masa pra-pandemi dan meningkatnya harga komoditas energi,” pungkas Alfiansyah dan Devi.

Baca Juga: Saham INKP dan TKIM melesat, simak prospek keduanya di tahun ini

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004 Pre-IPO : Explained

[X]
×