Reporter: Namira Daufina | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Harga platinum mencoba bangkit. Usulan sejumlah produsen platinum di Afrika Selatan menjadikan komoditas logam mulia ini sebagai mata uang safe haven memberi angin segar bagi pergerakan harganya.
Mengutip Bloomberg, Rabu (3/9) pukul 14.20 WIB harga platinum pengiriman Oktober 2015 di bursa New York Merchantile Exchange naik 0,31% menjadi US$ 1.011,60 per ons troi. Meski demikian, dibandingkan akhir pekan lalu, harga masih turun sekitar 1%. Sejumlah perusahaan tambang platinum mengusulkan ke Bank Sentral Afrika Selatan agar mengadopsi logam platinum sebagai mata uang safe haven di kawasan dagang Afrika Selatan dan BRIC (Brasil, Rusia, India dan China).
Salah satu yang getol mendorong hal ini, yakni Lonmin Plc, produsen platinum terbesar ketiga di dunia. Analis dan Direktur PT Equilibrium Komoditi Berjangka Ibrahim menilai, meski baru sebatas rencana dan menunggu persetujuan bank sentral, tapi mulai berefek positif ke harga platinum. "Ini merupakan strategi menyelamatkan harga," ujarnya.
Sekadar gambaran, sepanjang tahun ini, harga platinum sudah tergerus 16,62%. Afrika Selatan tercatat memasok 70% platinum di pasar global. Lonmin juga mendesak pengesahan undang-undang emisi kendaraan. Harapannya, apabila Afrika Selatan dan BRIC menerapkan aturan ketat emisi kendaraan, secara tidak langsung bisa mendongkrak penggunaan platinum untuk katalitik konverter kendaraan bermotor.
"Di tengah perlambatan aktivitas manufaktur di China dan Amerika Serikat, memang memerlukan strategi baru seperti ini, sehingga harga bisa diselamatkan," terang Ibrahim.
Proyeksinya, apabila rencana tersebut berjalan mulus, harga platinum bisa kembali ke kisaran US$ 1.100 per ons troi. Setidaknya pada akhir tahun ini, bisa bertengger di level US$ 1.050 per ons troi. Prospek jangka panjang platinum juga bisa lebih bersinar apabila stimulus People's Bank of China (PBOC) senilai CNY 2 triliun resmi menggelontor.
Jika stimulus bisa mendongkrak perekonomian Tirai Bambu, maka kenaikan suku bunga Bank Sentral AS (The Fed) tidak lagi terlalu besar efeknya bagi harga platinum. Adapun, jangka pendek, harga platinum cenderung konsolidasi. Sebab, pelaku pasar mengantisipasi pertemuan dewan moneter The Fed (FOMC meeting) pada 16 September nanti.
Tapi, secara teknikal, indikator menunjukkan kecenderungan turun. Moving average (MA) negatif di level 20%. Stochastic level 60% juga mengarah turun. Hanya, MACD dan RSI masih wait and see. Prediksi Ibrahim, hingga akhir pekan ini, harga platinum konsolidasi di US$ 920- US$ 1.020 per ons troi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News