kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.528.000   2.000   0,13%
  • USD/IDR 16.140   100,00   0,62%
  • IDX 7.080   43,33   0,62%
  • KOMPAS100 1.058   7,20   0,69%
  • LQ45 827   1,51   0,18%
  • ISSI 216   1,79   0,84%
  • IDX30 423   0,27   0,06%
  • IDXHIDIV20 512   -2,14   -0,42%
  • IDX80 120   0,73   0,61%
  • IDXV30 126   0,70   0,56%
  • IDXQ30 142   -0,50   -0,35%

Usai reli, kemana arah harga emas sepekan kedepan?


Senin, 12 Agustus 2013 / 18:43 WIB
Usai reli, kemana arah harga emas sepekan kedepan?
ILUSTRASI. Warna hitam bisa menampilkan kesan modern dan edgy pada dekorasi rumah. Foto: Instagram @leclairdecor


Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Asnil Amri

JAKARTA. Harga kontrak emas sempat naik ke level tertingginya di bulan Agustus. Pagi tadi, Senin (12/8) harga kontrak emas untuk pengantaran cepat reli 1,5% menjadi US$ 1.333,94 per troy ounce. Ini merupakan level tertinggi sejak 31 Juli lalu.

Tentu ada alasan di balik reli harga emas ini. "Ada dua hal yang menjadi faktor utamanya," kata Lukman Leong, Chief Analyst Platon Niaga Berjangka, Senin (12/7). Bagi Lukman, kenaikan harga emas terjadi karena keluarnya rilis kenaikan data ekspor dan impor China pada Kamis pekan lalu.

Kenaikan kinerja perdagangan China itulah yang memicu kenaikan harga emas. Sehari kemudian, China juga merilis data industri yang lebih tinggi daripada harapan pasar. Hal ini kian meningkatkan permintaan harga emas di China.

Perlu diketahui juga, selain untuk investasi, emas di China dan India dibutuhkan untuk acara resepsi pernikahan serta pemberian hadiah. Hal ini kian menguatkan posisi China sebagai konsumen emas terbesar kedua setelah India. Tengok saja, permintaan emas China di paruh pertama tahun ini naik 54%.

Faktor yang kedua adalah, melemahnya data GDP Jepang. "Hal ini akan memberikan harapan yang lebih besar terhadap stimulus Abe yang lebih agresif," imbuh Lukman.

Akan tetapi, Lukman meramalkan, kenaikan harga emas terbatas pada pergerakan di range US$1.270-US$1.350 per ounce troy dalam sepekan ke depan.

Nah, dengan absennya data dan agenda yang besar pekan ini, maka pedagang bisa melakukan choppy sell on rally di kisaran level $1.340-US$1.350 per ounce troy dengan target di kisaran US$1.300-US$1.310 per ounce troy.

Maka itu, Lukman menilai, sentimen harga emas masih berada di posisi netral untuk dalam jangka pendek. "Sementara untuk jangka panjang, harga emas masih menunggu data tenaga kerja September yang menjadi kunci jawaban dari The Fed Tapering," pungkas Lukman.

Dimintai konfirmasi terpisah, Nico Omer Jonckheere selaku Vice President, Research & Analysis Valbury Asia Futures menilai, kenaikan harga emas dipicu faktor teknis saja, setelah harga emas beberapa waktu lalu terkoreksi signifikan. "Sepekan ke depan, emas ada di resistance 1.350 dengan support 1.270," kata Nico.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×