Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Herlina Kartika Dewi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Usai melemah sepanjang perdagangan pekan lalu, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diproyeksi bakal lanjut melemah pada perdagangan perdana pada Februari 2021.
Analis MNC Sekuritas Herditya Wicaksana menilai, pergerakan bursa global juga masih cenderung terkoreksi pada penutupan pekan lalu. Namun di sisi lain, pergerakan harga komoditas cenderung menguat.
Sementara sentimen koreksi dari domestik, pergerakan indeks besok dipengaruhi oleh faktor sebab-akibat dari kenaikan IHSG yang dikarenakan euphoria di akhir tahun kemarin. Selain itu, pasar juga mengantisipasi akan adanya rilis kinerja laporan keuangan dari emiten-emiten.
“Untuk Senin besok (1/2), kami memperkirakan IHSG masih bergerak terkoreksi, namun cenderung terbatas dengan rentang 5.775-6.150,” terang Herditya, Minggu (31/1).
Sementara itu, Analis Phillip Sekuritas Indonesia Anugerah Zamzami Nasr menilai, pasar masih menunggu data-data makroekonomi yang akan dirilis pekan depan.
Baca Juga: Sudah tertekan 1,95%, simak pergerakan IHSG pada Februari
Data-data makro tersebut seperti tingkat inflasi dan purchasing managers’ index (PMI) periode Januari 2021 serta pertumbuhan gross domestic product (GDP) 2020 yang akan dirilis pada Jumat pekan depan.
Zamzami memprediksi, IHSG akan bergerak melemah di kisaran level support 5.675 dan resistance di level 6.161.
Sementara itu, Analis Artha Sekuritas Indonesia Dennis Christopher Jordan memproyeksikan IHSG akan menguat besok. Secara teknikal, pergerakan saat ini masih berada dalam tren bearish yang kuat.
Namun rentang pelemahan mulai terbatas yang terlihat dari indikator stochastic memasuki area oversold menunjukkan ada potensi rebound dalam jangka pendek. Selain itu, investor akan mencermati rilis data manufaktur.
Adapun level support pertama berada di 5.768 dan support kedua berada di 5.675. Sementara level resistance pertama akan berada di 6.011 dan resistance kedua di 6.161.
Jumat (29/1), IHSG ditutup melemah 1,96% ke level 5.862,352. Alhasil, dalam sepekan IHSG merosot hingga 7,05%. Dennis menilai, IHSG yang ditutup melemah pada Jumat (29/1) setelah adanya rilis beberapa laporan kinerja tahun 2020 khususnya untuk emiten perbankan yang dianggap masih di bawah ekspektasi. Sementara sentimen vaksin Covid-19 baru tidak mampu menopang IHSG.
Selanjutnya: Waktunya akumulasi saat IHSG menyentuh 5.800
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News