kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.975.000   59.000   3,08%
  • USD/IDR 16.835   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.430   30,15   0,47%
  • KOMPAS100 925   7,06   0,77%
  • LQ45 722   4,72   0,66%
  • ISSI 204   1,82   0,90%
  • IDX30 376   2,34   0,63%
  • IDXHIDIV20 456   1,71   0,38%
  • IDX80 105   0,94   0,90%
  • IDXV30 111   0,38   0,35%
  • IDXQ30 123   0,68   0,55%

UNTR beri pinjaman Rp 1 triliun ke SAN Finance


Jumat, 20 Mei 2016 / 19:33 WIB
UNTR beri pinjaman Rp 1 triliun ke SAN Finance


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) memberikan pinjaman ke perusahaan afiliasinya, PT Surya Artha Nusantara Finance (SANF). Jumlah pinjaman itu mencapai Rp 1 triliun.

Rencananya, dana tersebut akan digunakan untuk modal kerja SANF, termasuk untuk pemberian pembiayaan alat-alat berat kepada pelanggan UNTR yang membeli alat berat dari SANF.

Sara K. Loebis, Sekretaris Perusahaan UNTR mengatakan, pinjaman tersebut memiliki bunga 6% per tahun dengan periode pinjaman 3 tahun. UNTR dan SANF sama-sama merupakan anak usaha Astra Grup. Menurut Sara, transaksi afiliasi ini cukup menguntungkan secara bisnis.

"Dana fasilitas pinjaman hanya akan digunakan untuk pembiayaan penjualan alat berat UNTR. Sehingga, lebih mudah untuk memonitor penggunaan dana," ujar Sara, Jumat (20/5).

Sepanjang kuartal I 2016 ini, UNTR membukukan penjualan alat berat sebanyak 499 unit, atau turun 34,6% jika dibandingkan dengan penjuaan alat berat pada periode yang sama tahun lalu sebanyak 763 unit.

Seluruh sektor alat berat, mengalami penurunan permintaan, kecuali dari sektor konstruksi. Bahkan sektor pertambangan yang tadinya menyumbang 33% dari penjualan perseroan, turun menjadi 21%. Sementara kontribusi dari sektor konstruksi mencapai 48%.

Adapun dari kegiatan kontraktor batubara yang digarap anak usahanya, PT Pamapersada Nusantara, kinerja overburden mencapai 163,4 juta bank cubic meters (bcm), turun dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang sebesar 174,9 juta bcm.

Lalu, di sektor batubara, perseroan mencatatkan penjualan batubara sebesar 1,75 juta ton pada kuartal I 2015. Jumlah ini naik tipis dibandingkan kuartal I tahun 2015 yang sebesar 1,71 juta ton.

Tahun ini, perseroan menganggarkan belanja modal sekitar US$ 200 juta hingga US$ 250 juta. Belanja modal terbesar tetap dialokasikan untuk Pama. Sampai kuartal I ini, perseroan baru menyerap anggaran belanja modal sebesar US$ 30 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×