Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) serius menggarap bisnis pembangkit listrik sebagai diversifikasi usahanya. Saat ini, UNTR tengah mengikuti tender dua proyek pembangkit listrik.
Gidion Hasan, Direktur Utama UNTR mengatakan, perseroan tengah mengikuti tender proyek listrik mulut tambang (mine mouth) di Sumatera Selatan. "Kami sedang proses tender pembangkit listrik tenaga batubara. Kapasitasnya ada yang 2x300 MW," ujarnya, Senin (25/4)
Meski demikian, UNTR belum berniat memiliki mayoritas saham di proyek pembangkit listrik. Perseroan tetap akan menggandeng partner lain dalam proyek-proyek listrik.
Franky Kumendong, Analis UOB Securities dalam risetnya, 19 April lalu menilai, secara keseluruhan bisnis UNTR masih akan melemah. Pasalnya, UNTR masih terpengaruh dari pelemahan industri batubara yang berakibat penurunan produksi batubara dan volume overburden di bisnis konstruksi pertambangan perseroan.
Diversifikasi bisnis UNTR pun baru bisa dirasakan dalam jangka panjang. Menurut Franky, pada tahun ini, penjualan alat berat Komatsu juga akan menurun 10,6% di tahun 2016. Karena masih ada berbagai resiko bisnis, ia merekomendasikan sell untuk saham UNTR dengan target harga Rp 12.700 per saham.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News