kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.965.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.830   0,00   0,00%
  • IDX 6.438   38,22   0,60%
  • KOMPAS100 926   8,20   0,89%
  • LQ45 723   5,45   0,76%
  • ISSI 205   2,17   1,07%
  • IDX30 376   1,61   0,43%
  • IDXHIDIV20 454   0,42   0,09%
  • IDX80 105   1,01   0,98%
  • IDXV30 111   0,45   0,40%
  • IDXQ30 123   0,28   0,22%

UNTR garap PLTU Jepara


Selasa, 26 April 2016 / 07:44 WIB
UNTR garap PLTU Jepara


Reporter: Narita Indrastiti | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) siap menggarap proyek pembangkit listrik di Jepara, Jawa Tengah. UNTR dan dua mitranya, Sumitomo Corporation dan Kansai Elektric Power Co Inc akan meneken financial closing proyek itu dalam waktu dekat.

Akhir tahun lalu, UNTR sudah mendirikan PT Unitra Persada Energia (UPE) untuk mencari peluang di sektor energi. UNTR dan dua mitranya akan mengembangkan dan memperluas proyek pembangkit listrik Tanjung Jati B Unit 5 dan Unit 6 di Jepara dengan total kapasitas 2x1.000 megawatt.

Nilai investasinya mencapai US$ 4 miliar. Di konsorsium ini, UNTR hanya mengempit 25% saham. Sementara mayoritas saham dikuasai Sumitomo sebesar 50% dan sebesar 25% dimiliki Kansai.

Direktur UNTR, Iwan Hadiantoro, mengatakan, financial closing proyek itu pada Juli 2016. Sekitar 80% pendanaan proyek itu atau US$ 3,2 miliar sudah diamankan dari utang bank. Iwan mengatakan, ada dua macam lembaga keuangan yang akan mendanai proyek itu, yakni The Japan Bank for International Cooperation (JBIC) dan sindikasi tujuh bank.

Sementara 20% atau US$ 800 juta akan didanai dari ekuitas masing-masing pihak. Gidion Hasan, Direktur Utama UNTR, mengatakan, karena mengempit 25% saham, maka total ekuitas yang akan disuntikkan ke proyek itu sekitar US$ 200 juta.

"Ini suntikan dananya nanti bertahap. Menunggu financial closing dulu," ujar dia, Senin (25/4).

Jika tepat waktu, UNTR menargetkan pembangkit listrik ini beroperasi tahun 2020. Namun, Gidion enggan memaparkan target pendapatan dari sektor baru ini. Selain menggarap proyek di Jawa Tengah, UNTR tengah mengikuti tender dua proyek pembangkit listrik mulut tambang di Sumatera Selatan.

"Kami ikut tender pembangkit listrik tenaga batubara. Kapasitasnya ada yang 2x300 MW," ujar Gidion.

Meski demikian, UNTR belum berniat memiliki mayoritas saham di proyek pembangkit listrik. UNTR tetap menggandeng mitra dalam proyek-proyek listrik. UNTR juga mengembangkan bisnis tambang emas.

Saat ini, UNTR mengeksplorasi tambang emas di Sumbawa, Nusa Tenggara Barat yang diakuisisi pada 2015. Gidion menjelaskan, setelah eksplorasi, UNTR akan melanjutkan pembangunan fasilitas infrastruktur di lokasi tambang.

Manajemen berharap sudah bisa memproduksi emas pada akhir 2017 atau awal 2018. "Karena masih tahap eksplorasi, belanja modal yang dibutuhkan masih tidak terlalu besar," ujarnya. Harga saham UNTR kemarin menyusut 4,33% menjadi Rp 16.000 per saham.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×