Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT United Tractors Tbk (UNTR) melakukan Share Subscription Agreement (SSA) pengambilan 19,99% kepemilikan saham di Nickel Industries Limited (NIC) yang tercatat di Australian Securities Exchange Ltd (ASX), Jumat (9/6).
Penandatanganan itu dilakukan melalui anak perusahaan yang seluruh saham yang dimiliki UNTR, PT Danusa Tambang Nusantara.
Berdasarkan SSA, NIC akan menerbitkan sejumlah 857 juta saham biasa baru kepada Perseroan dengan harga A$ 1,10 per saham dengan total investasi Perseroan sebesar A$ 943 juta.
Penyelesaian Transaksi itu tergantung pada pemenuhan prasyarat tertentu, termasuk persetujuan dari pemegang saham NIC berdasarkan Peraturan Pencatatan ASX.
Presiden Direktur UNTR Frans Kesuma mengatakan, akuisisi strategis saham minoritas di NIC merupakan langkah penting dalam diversifikasi bisnis Perseroan.
“Langkah ini akan membangun strategi nikel terintegrasi dan ekspansi Grup kami dalam rantai pasok kendaraan listrik,” ujarnya dalam keterangan resmi, Jumat (9/6).
Baca Juga: UNTR Optimistis Larangan Ekspor Bijih Bauksit Tak Berdampak pada Penjualan Alat Berat
PT Danusa Tambang Nusantara juga telah menandatangani suatu perjanjian tidak mengikat untuk berpartisipasi dalam investasi langsung pada pembangunan fasilitas pengolahan HPAL NIC yang akan datang (Collaboration Agreement).
Investasi tersebut, jika dilakukan dapat memberikan peluang lebih lanjut bagi UNTR untuk memperluas portofolionya dalam produksi nikel yang penting bagi pengembangan baterai dan kendaraan listrik.
Keputusan PT Danusa Tambang Nusantara untuk melakukan investasi tersebut bergantung pada pemenuhan prasyarat tertentu dan penyelesaian uji tuntas yang dapat diterima Perseroan.
“Investasi ini sejalan dengan salah satu Aspirasi Keberlanjutan Perseroan, yaitu mengembangkan dan mencapai portofolio bisnis yang tangguh dan berkelanjutan, terutama di sektor non-batubara,” paparnya.
Penyelesaian Transaksi tersebut tidak bergantung pada dilaksanakannya investasi oleh PT Danusa Tambang Nusantara berdasarkan Collaboration Agreement.
Sebagai informasi, NIC adalah perusahaan terkemuka di bidang pertambangan dan pengolahan nikel terintegrasi dengan aset utama yang berlokasi di dalam atau dekat dengan Indonesia Morowali Industrial Park (IMIP), Sulawesi, dan Indonesia Weda Bay Industrial Park (IWIP), Halmahera.
Baca Juga: United Tractors (UNTR) Catatkan Penurunan Penjualan Komatsu pada April
NIC memiliki 80% saham di PT Hengjaya Mineralindo (perusahaan tambang nikel) yang merupakan salah satu pemasok terbesar bijih limonit dan saprolit high-grade ke IMIP.
Perusahaan ini mengoperasikan sekaligus saham mayoritas 12 lines rotary kiln electric furnace (RKEF).
NIC kini tengah memperluas strategi nikel baterai melalui konversi RKEF lines yang sudah ada untuk memproduksi class 1 nickel matte, serta melakukan perjanjian untuk membangun fasilitas pengolahan High-Pressure Acid Leach (HPAL), untuk memasok permintaan pasar atas baterai kendaraan listrik yang terus meningkat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News