Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Performa saham PT United Tractors Tbk (UNTR) masih belum sejalan dengan kinerja keuangannya.
Padahal sejak Juli 2022, manajemen UNTR gencar melakukan aksi pembelian kembali atau buyback saham di pasar.
Dalam enam bulan terakhir, saham UNTR tercatat masih turun 16,54% dan menjadi salah satu penggerus Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG).
Senin (16/1), harga UNTR memang naik tipis 0,31% dari hari sebelumnya menjadi Rp 24.225 per saham. Namun, sejak awal tahun, saham UNTR masih tergerus 7,09%.
Baca Juga: Harganya Diproyeksi Terus Meningkat, Saatnya Mengoleksi Emas
Sejak 12 Juli 2022 hingga berakhirnya periode buyback saham 11 Januari 2023 lalu, UNTR telah merealisasikan buyback saham senilai Rp 3,18 triliun.
Realisasi buyback UNTR setara dengan 2,63% dari modal disetor.
Sebelumnya, anak usaha PT Astra International Tbk (ASII) ini menganggarkan total dana buyback Rp 5 triliun untuk membeli kembali saham
Equity Research Analyst Phintraco Sekuritas Alrich Paskalis Tambolang menilai, penurunan harga batubara saat ini menjadi penyebab terkoreksinya saham UNTR.
Harga komoditas energi ini telah melemah 17% sejak level tertingginya, yakni US$ 457 per ton pada September 2022. "Moderasi harga batubara saat ini turut menjadi katalis negatif untuk pergerakan saham UNTR," ujarnya.
Senada, analis Panin Sekuritas Christian Anderson Yuwono menilai, penurunan saham UNTR sejalan dengan ekspetasi penurunan harga batubara.
Baca Juga: Simak Strategi Bisnis United Tractors (UNTR) di Sektor Kontraktor Pertambangan
Penurunan harga batubara berkolerasi dan mempengaruhi saham sektor batubara, termasuk UNTR