Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP) membukukan volume penjualan semen dan klinker secara keseluruhan sebesar 20,49 juta ton pada tahun 2024. Raihan itu lebih tinggi 1,15 juta ton atau 5,9% dibandingkan tahun 2023, terutama dari tambahan volume PT Semen Grobogan.
Hal ini menyebabkan pangsa pasar INTP di domestik secara keseluruhan sebesar 29,7%. Pangsa pasar di Jawa sebesar 37,8% dan luar Jawa 21,1%.
Mayoritas penjualan semen berasal dari pasar domestik, yaitu sebesar 20,17 juta ton di tahun 2024. Komposisi penjualan semen curah domestik meningkat dari 26,7% menjadi 31,7% pada tahun 2024.
Direktur Utama INTP, Christian Kartawijaya mengatakan, hal itu karena pasokan semen ke proyek ibu kota baru dan percepatan proyek infrastruktur di Jawa.
“Sementara, penjualan untuk pasar ekspor sebanyak 317 ribu ton di tahun 2024, turun 45,3% secara tahunan (YoY) dari 579 ribu ton di tahun 2023,” ujarnya dalam paparan publik INTP, Selasa (25/3).
Baca Juga: Naik 2,93%, Indocement Tunggal Prakarsa (INTP) Kantongi Laba Rp 2 Triliun pada 2024
Pendapatan neto INTP meningkat 3,33% YoY menjadi Rp 18,54 triliun di tahun 2024. Pada tahun 2023, pendapatan INTP tercatat sebesar Rp 17,94 triliun.
Pendapatan pihak ketiga mendominasi kinerja INTP yang sebesar Rp 18,35 triliun. Jika diperinci, penjualan semen tercatat mencapai Rp 16,71 triliun, penjualan beton siap pakai Rp 1,56 triliun, dan penjualan agregat Rp 74,95 miliar. Sedangkan pendapatan pihak berelasi yang terdiri dari penjualan semen sebesar Rp 194,02 miliar.
Naiknya angka pendapatan membuat beban pokok pendapatan juga meningkat 3,17% dari Rp 12,10 triliun pada tahun sebelumnya, menjadi Rp 12,48 triliun di tahun 2024.
Dengan kenaikan beban pokok pendapatan, INTP masih mampu membukukan kenaikan laba bruto sebesar 3,66%. Angkanya meningkat dari Rp 5,84 triliun menjadi Rp 6,06 triliun.
Di sisi lain, INTP juga masih mencatatkan kenaikan beban usaha sebesar 2,73% menjadi Rp 3,72 triliun. Kenaikan itu berasal dari kenaikan volume penjualan dan biaya lainnya dari perluasan operasi di Grobogan, serta penurunan beban operasi lain neto sebesar 6,4% menjadi Rp 57,6 miliar tahun lalu. Sehingga, margin laba usaha sebesar 12,9% dan EBITDA sebesar 21,2% pada tahun 2024.
Baca Juga: Cermati Rekomendasi Saham Indocement (INTP) di Tengah Daya Beli yang Melemah
Alhasil, INTP berhasil membukukan laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk alias laba bersih sebesar Rp 2 triliun sepanjang 2024. Angka itu mencerminkan kenaikan 2,93% dibandingkan Rp 1,95 triliun pada tahun sebelumnya.
Dengan raihan di atas, laba per saham dasar INTP menjadi Rp 591,49 per Desember 2024, naik dari Rp 568,41 per Desember 2023.
Per 31 Desember 2024, INTP punya jumlah aset Rp 30,42 triliun. Ini naik dari Rp 29,64 triliun per 31 Desember 2023. Jumlah liabilitas perseroan sebesar Rp 8,30 triliun di akhir Desember 2024, turun dari Rp 8,68 triliun di akhir Desember 2023. Sementara, jumlah ekuitas tercatat Rp 22,11 triliun sepanjang 2024, naik dari Rp 20,96 triliun di akhir tahun 2023.
INTP memiliki kas dan setara kas akhir tahun sebesar Rp 4,49 triliun di akhir Desember 2024, naik dari Rp 3,18 triliun di periode sama tahun sebelumnya.
Selanjutnya: Laba Mendaki Open Trip ke Gunung
Menarik Dibaca: Promo Hypermart Beli Banyak Lebih Hemat 21-27 Maret 2025, Snack Kalpa Beli 2 Gratis 1
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News