Reporter: Hasbi Maulana | Editor: Hasbi Maulana
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Selasa (8/1) Bursa Efek Indonesia (BEI) berbalik turun setelah berhari-hari menghijau. Saat bursa saham tutup warung, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) turun 24,38 poin (-0,39%) lalu mendarat di angka indeks 6.262,85.
LQ45, indeks saham dengan konstituen saham-saham berkapitalisasi pasar terbesar dan terlikuid, turut rontok. Turun 5,36 poin (-0,53%), LQ45 berakhir di 997,42.
Indika Energy Tbk (INDY), Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL), dan Waskita Karya Tbk (WSKT) masih berada di posisi tiga pertama daftar saham LQ45 dengan PER positif terkecil secara berurutan; masing-masing dengan PER 4,50 kali, 5,28 kali, dan 5,45 kali. Posisi selanjutnya diisi oleh INKP, ITMG, ADRO, MNCN, LPPF, UNTR, dan WSBP.
Dari seluruh saham yang yang masuk dalam daftar ini, tujuh saham harganya naik dari harga penutupan sebelumnya. Mereka adalah SRIL, WSKT, Indah Kiat Tbk (INKP), Indo Tambangraya Megah Tbk (ITMG), Adaro Energi Tbk (ADRO), Media Nusantara Citra Tbk (MNCN), dan Waskita Beton Precast Tbk (WSBP).
Sumber: RTI
Adapun tiga saham yang lain harganya turun adalah INDY, Matahari Department Store Tbk (LPPF), dan United Tractor Tbk (UNTR).
Price earning ration (PER) adalah perbandingan antara harga saham dengan laba bersih per saham. Penurunan harga saham di bursa secara otomatis akan menurunkan pula nilai PER kalau pada saat yang sama tidak terjadi perubahan laba bersih per saham.
Secara umum ada anggapan bahwa semakin kecil angka PER maka semakin murah pula harga saham tersebut dibanding saham-saham lain dalam sektor usaha yang sama.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News