kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Triputra Agro (TAPG) Catat Produksi TBS Sekitar 1,8 Juta Ton Hingga Agustus 2024


Senin, 30 September 2024 / 12:59 WIB
Triputra Agro (TAPG) Catat Produksi TBS Sekitar 1,8 Juta Ton Hingga Agustus 2024
ILUSTRASI. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG).


Reporter: Pulina Nityakanti | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Triputra Agro Persada Tbk (TAPG) mencatatkan produksi tandan buah segar (TBS) sekitar 1,8 juta ton hingga bulan Agustus 2024 untuk anak perusahaan dan perusahaan asosiasi. 

Corporate Secretary TAPG, Joni Tjeng, mengatakan, produksi crude palm oil (CPO) TAPG di periode sama sudah sekitar 570.000 ton untuk anak perusahaan dan perusahaan asosisasi.

“Produksi diperkirakan akan meningkat di akhir kuartal III 2024 dan akan terus meningkat di kuartal IV seiring siklus produksi dan iklim yang mendukung,” ujarnya kepada Kontan, Senin (30/9).

Per hari ini, TAPG sudah selesai melakukan replanting di Area Jambi. TAPG akan kembali melakukan replanting pada tahun 2025 untuk wilayah Kalimantan Timur.

“Tahun ini TAPG menganggarkan belanja modal sebesar Rp 600 miliar dengan mayoritas penggunaan masih untuk infrastruktur,” kata Joni.

Baca Juga: Anak Usaha Triputra Agro (TAPG) Beri Fasilitas Pinjaman Hingga Rp 1,2 Triliun

Melansir Trading Economics, Senin (30/9), harga CPO sudah naik 3,37% dalam sebulan terakhir ke MYR 4.052 per ton.

Joni menuturkan, harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) TAPG hingga bulan Agustus masih berada di atas Rp 12.000 per kilogram (kg). 

TAPG melihat peningkatan harga lebih dikarenakan produksi CPO nasional yang berada di bawah estimasi awal. 

“Peningkatan harga ini diharapkan dapat menjaga performa perseroan di Tengah produksi yang belum optimal di kuartal III 2024,” tuturnya.

Fokus bisnis TAPG di tahun 2024 masih pada dua hal utama. Yaitu, optimalisasi hasil produksi melalui program pemupukan dan optimalisasi infrastruktur pendukung untuk memaksimalkan produksi dan delivery dalam segala kondisi iklim.

“Tantangan utama pada sisa tahun 2024 adalah curah hujan yang diperkirakan akan meningkat signifikan akibat La Nina yang akan menerpa Indonesia dan Malaysia,” imbuh Joni.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×