Reporter: Dityasa H Forddanta | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
JAKARTA. Setelah sempat menghilang lantaran terkena efek harga initial public offering (IPO) PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), kini PT Trimegah Securities Tbk (TRIM) kembali menggenjot bisnis penjaminan emisi (underwriting). Tahun ini, manajemen bakal menangani sekitar delapan proyek underwriting.
Rinciannya, TRIM bakal menggarap enam underwriting penerbitan obligasi dengan total nilai emisi sebesar Rp 1,8 triliun. Sementara sisanya datang dari dua perhelatan IPO dengan total nilai emisi yang masih dirahasiakan oleh manajemen.
"Sudah ada dua obligasi yang fix, Toyota Astra Finance senilai Rp 250 miliar dan Intiland senilai Rp 500 miliar. Untuk IPO, kami menerima order dari dua sektor konstruksi dan pertambangan, dan kemungkinan mereka akan melepas 20%-30% saham. Mungkin kuartal ketiga atau empat," jelas Stephanus Turangan, Direktur Utama TRIM, Selasa (11/6).
Manajemen berharap, proyek ini mampu menyumbang 10% untuk pendapatan konsolidasi TRIM. Sebagai gambaran, per kuartal I 2013, TRIM membukukan pendapatan 43,13 miliar, naik 12% dibanding periode yang sama tahun sebelumnya, Rp 38,58 miliar.
Namun, Stephanus mengaku, bisnis underwriting yang masuk ke dalam divisi bisnis investment banking belum menjadi andalan bagi perusahaan tahun ini. Hal itu bisa dilihat dari porsi kontribusi pendapatan tiga divisi bisnis TRIM, yaitu asset management, brokerage, dan investment banking, yang berada dalam perbandingan 40 : 40 : 20.
"Tapi ke depannya pasti kami buat berimbang. Porsi idealnya masing-masing 33,33%," pungkasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News