Reporter: Noor Muhammad Falih | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Pemerintah akan kembali menggelar lelang Surat Utang Negara (SUN) pada Selasa (17/2) pekan depan. Pada lelang ini Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) akan menawarkan tiga seri SUN dengan target indikatif Rp 12 triliun.
Ketiga seri SUN tersebut adalah FR0070 (tenor 10 tahun), FR0068 (tenor 20 tahun) dan SPN12160204 (tenor 1 tahun). Meski hanya menawarkan tiga seri, analis obligasi Sucorinvest Central Gani, Ariawan memprediksi, lelang akan tetap kebanjiran penawaran dari investor.
“Total penawaran bisa mencapai Rp 40 triliun hingga Rp 50 triliun. Kondisi ini sama dengan lelang SUN pada 20 Januari kemarin,” ungkap Ariawan. Pada lelang 20 Januari 2015 lalu, pemerintah juga hanya menawarkan tiga seri SUN yakni FR0070, FR0068 dan satu seri SPN. Lelang ini berhasil mendapat total penawaran hingga Rp 54,78 triliun. Pemerintah akhirnya menyerap senilai Rp 17,3 triliun.
Ia memprediksi seri-seri yang ditawarkan tersebut merupakan seri yang relatif paling likuid di pasar sekunder. Sehingga meski hanya menawarkan tiga seri, besaran volume penawaran pada masing-masing seri akan tetap melimpah.
Ia menambahkan potensi banjirnya penawaran lelang Selasa pekan depan juga disebabkan tingkat yield SUN yang kini perlahan naik. Menurutnya yield saat ini sudah kembali menarik bagi investor. Seperti diketahui, mengutip Indonesia Bond Pricing Agency (IBPA), yield SUN FR0070 pada awal Februari lalu sempat bertengger di level 6,9%. Per Jumat (13/2), yield seri ini telah naik menjadi 7,34%.
Ariawan menambahkan tren kenaikan yield ini akan membuat investor lebih agresif mengincar SUN pada lelang pekan depan. Menurutnya baik investor domestik maupun asing tidak akan meminta yield yang relatif tinggi. Justru diprediksi investor akan meminta yield yang kompetitif karena yang diutamakan adalah dapat menyerap SUN di lelang.
“Jika benar yield yang diminta kompetitif, ini akan menguntungkan pemerintah karena cost of fund pemerintah juga tidak begitu tinggi,” lanjut Ariawan. Ia mengutarakan dengan potensi ini, pemerintah dapat menyerap lelang di atas target indikatif yakni antara Rp 15 triliun hingga Rp 18 triliun sama dengan kondisi pada lelang 20 Januari 2015 lalu.
Sebagai perbandingan, hasil lelang SUN terakhir yakni pada 3 Februari 2015, lelang kebanjiran penawaran alias oversubscribes hingga 3 kali lipat lebih yang senilai Rp 40,23 triliun. Dari nominal tersebut, pemerintah akhirnya menyerap dana hingga Rp 16 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News