Reporter: Yuliana Hema | Editor: Noverius Laoli
Dalam skenario moderat, IHSG diperkirakan bergerak di kisaran 6.560–6.600. Namun, dalam skenario pesimistis, IHSG dapat kembali melemah hingga menembus level di bawah 6.000, tepatnya di rentang 5.700–5.750.
Menurut Audi, investor sebaiknya bersikap wait and see hingga dirilisnya laporan kinerja kuartal I-2025.
"Jika hasilnya positif, dapat menjadi acuan dalam melakukan kalkulasi pembelian saham," tambahnya.
Baca Juga: IMF Pangkas Proyeksi Pertumbuhan Ekonomi Indonesia Tahun 2025 Jadi 4,7%
Nico menambahkan bahwa meskipun IHSG mulai menunjukkan pergerakan yang lebih stabil, tidak dapat dipungkiri bahwa kondisinya masih rapuh. Ia mengingatkan bahwa investor tetap perlu waspada terhadap potensi pelemahan.
Menurut perhitungannya, agar IHSG dapat menembus level 7.000, maka harus terlebih dahulu melewati level 6.700 dan bertahan secara konsisten di atas 6.500. Setelah itu, target berikutnya adalah 6.900 sebelum mencapai level 7.000.
Nico juga mengingatkan pentingnya disiplin dalam melakukan cut loss mengingat tingginya volatilitas pasar saat ini. Untuk jangka pendek, ia menyarankan agar pasar mencermati sektor-sektor penggerak, seperti saham perbankan.
Selanjutnya: Mayoritas Cerah, Berikut Prakiraan Cuaca Maluku Kamis (24/4) & Jumat (25/4)
Menarik Dibaca: Daftar 4 Aktor Korea yang Pernah Jadi Malaikat Pencabut Nyawa
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News