Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Anna Suci Perwitasari
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga emas masih melanjutkan tren bearish, usai gencatan senjata antara Iran dan Israel, yang menandakan meredanya tensi geopolitik di Timur Tengah.
Berdasarkan Trading Economics, Rabu (25/6) pukul 11.16 WIB, harga emas spot berada di level US$ 3.301 per ons troi atau melemah 1,21% dalam sepekan. Sejalan, harga emas Antam turun 0,56% dalam sepekan ke Rp 1.932.000 per gram.
Presiden Komisioner HFX International Berjangka Sutopo Widodo mengatakan, tren pelemahan harga emas, baik emas spot dan Antam, salah satunya karena ekspektasi yang menurun terhadap pemangkasan suku bunga oleh The Fed.
"Ketika the Fed mengindikasikan laju penurunan suku bunga yang lebih lambat, harga emas yang tidak memberikan hasil yang tidak seimbang menjadi kurang menarik," ujarnya kepada Kontan.co.id, Selasa (24/6).
Baca Juga: Harga Emas Spot Stagnan di Level US$3.326,39 pada Rabu (25/6) Pagi
Selain itu, meskipun ketegangan geopolitik sempat memanas, seperti konflik antara Israel dan Iran, sentimen safe haven dari emas tidak selalu bertahan lama jika ada tanda-tanda meredanya konflik. Kabar gencatan senjata yang diumumkan oleh Donald Trump memang memberikan tekanan tambahan pada harga emas spot dan Antam.
Pasca pengumuman tersebut, harga emas spot turun 2% dalam 24 jam terakhir.
Sutopo melihat, saat ini support emas berada di kisaran US$ 3.290 - US$ 3.300 per ons troi. Sementara resistance berada dalam rentang US$ 3.380 - US$ 3.400 per ons troi.
Sementara itu, Analis Doo Financial Futures, Lukman Leong menilai, tekanan harga emas berpotensi berlanjut. Sebab, ia melihat investor lebih memberikan bobot perhatian pada situasi di Timur Tengah.
"Prospek suku bunga The Fed masih akan mendikte harga emas, namun untuk jangka panjang dan untuk saat ini, dampak tidak sebesar perkembangan Iran-Israel dan tarif Trump," katanya.
Analis Finex Solusi Future, Brahmantya Himawan menambahkan bahwa data PMI di AS yang bervariasi dan pernyataan yang Dovish dari pejabat Fed menambah spekulasi mengenai kemungkinan penurunan suku bunga pada bulan Juli, terutama dengan dorongan dari Trump kepada Powel.
"Namun, pasar lebih percaya bahwa akan terjadi pemotongan suku bunga pada pertemuan yang akan datang di bulan September," katanya.
Baca Juga: Harga Emas Antam Hari Ini Tetap di Level Rp 1.932.000 Per Gram, Rabu (25/6)
Dus, ia menilai kisaran US$ 3.100 - US$ 3200 bisa menjadi titik masuk emas spot seiring menjadi titik support. Sementara emas Antam di level support Rp 1.700.000.
"Jika ingin masuk bertahap, koreksi di US$ 3.325 dan US$ 3.300 dinilai bisa menjadi entry poin untuk masuk sebagian," sambung Lukman.
Di sisi lain, untuk akhir tahun, analis memperkirakan harga emas akan kembali rebound.
Sutopo memproyeksikan target harga emas spot di US$ 3.400 - US$ 3.500 per ons troi dan emas Antam di Rp 1.800.000 - Rp 2.000.000 per gram.
Adapun Lukman memperkirakan emas spot akan bergerak di kisaran US$ 3.300 - US$ 3.400 per ons troi, sedangkan emas Antam di Rp 2.100.000 - Rp 2.150.000 per gram.
Selanjutnya: Pergerakan Harga Emas Masih Lambat, Ini Sebabnya
Menarik Dibaca: Cara Mudah Cek Penerima BSU 2025 Lewat JMO dan Website BPJS Ketenagakerjaan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News