kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45919,51   10,20   1.12%
  • EMAS1.350.000 0,52%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Transaksi short sell dihentikan, BEI: Untuk pengingat jangan menambah bensin ke api


Senin, 02 Maret 2020 / 17:08 WIB
Transaksi short sell dihentikan, BEI: Untuk pengingat jangan menambah bensin ke api
ILUSTRASI. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara aktivitas transaksi short selling mulai Senin (2/3/2020).


Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bursa Efek Indonesia (BEI) menghentikan sementara aktivitas transaksi short selling mulai Senin (2/3). BEI belum menyebutkan sampai kapan aktivitas short selling tersebut dihentikan.

Direktur Utama BEI Inarno Djajadi mengatakan, dengan pencabutan daftar efek short sell ini, diharapkan pasar akan lebih stabil.

Baca Juga: BEI menghentikan short selling mulai hari ini

Laksono Widodo, Direktur Perdagagangan dan Pengaturan Anggota Bursa BEI menambahkan, dengan kondisi pasar yang seperti saat ini, BEI tidak tidak ingin ada pihak-pihak yang memperparah situasi dengan melakukan short selling.

Makanya, BEI untuk sementara menghentikan aktivitas transaksi short selling.

Meski demikian, Laksono mengatakan, selama ini transaksi short selling tidak terlalu signifikan terhadap indeks.

“Ini hanya sekadar pengingat bagi pelaku pasar agar tidak menambah bensin ke dalam api,” tandas dia, Senin (2/3).

Baca Juga: Dilarang lagi mulai hari ini, apa itu short selling?

Inarno mengatakan, BEI telah memiliki tools dan standar operasional prosedur (SOP) apabila terjadi penurunan indeks secara drastis. SOP ini, lanjut Inarno, bisa diubah-ubah sesuai dengan dinamika pasar.

SOP ini juga akan dikordinasikan dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK).

Baca Juga: Wabah corona tekan indeks, ini langkah antisipasi BEI atasi penurunan IHSG

Tools lain yang akan dilakukan BEI adalah dengan melakukan market signaling kepada pelaku pasar.

“Bahwa sebenarnya corporate value kita masih bagus, price earning (PE)-nya juga rendah, return on equity-nya lebih tinggi dibandingkan dengan bursa regional,” kata Inarno.

Saat ini PE ratio indeks LQ45 sebesar 14,4 kali, sementara PE indeks SET50Thailand 16,6 kali, PE ondeks Strait Times Singapura 11,1 kali, dan FTSE Malaysia 15,2 kali.

BEI juga akan mengakomodir emiten-emiten untuk melakukan public expose insidentil sebagai sarana meyakinkan investor terkait going concern emiten dan rencana korporasi ke depan.

Baca Juga: IHSG terus merosot sejak awal 2020, BEI: Belum ada perusahaan tunda IPO

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×