Reporter: Amailia Putri Hasniawati | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. PT Timah Tbk (TINS) tengah melakukan negosiasi untuk mengakuisisi tambang batubara di Kalimantan Timur (Kaltim) dan Sumatera Selatan (Sumsel). Untuk tambang di Kaltim, ditargetkan bisa kelar bulan ini.
Sukrisno, Direktur Utama TINS mengatakan, saat ini pihaknya tengah melakukan penawaran harga akuisisi dengan pemilik lama tambang batubara di Kaltim ini. Namun, ia belum mau membongkar identitas pemilik yang dimaksud.
"Kami akan akuisisi 60% kepemilikan, mudah-mudahan selesai tahun ini," ujarnya, Selasa (3/12). Menurut Krisno, tambang batubara di Kaltim ini belum beroperasi, namun sudah selesai eksplorasi.
Berarti, tinggal eksploitasi dan produksi. Adapun, tingkat kemampuan tambangnya sebesar 28 juta ton per tahun. Selain di Kaltim, TINS juga berniat memperbesar kepemilikan saham di tambang batubara yang berlokasi di Sumsel.
"Kami sudah punya 10%, kami mau tingkatkan menjadi 80%," kata Sukrisno. Tambang batubara itu sudah berproduksi. Kemampuan tambangnya mencapai 60 juta hingga 70 juta ton per tahun.
Sedangkan, rata-rata produksinya sekitar 1,5 juta ton per tahun. Peningkatan kepemilikan ini akan dilakukan secara bertahap mulai tahun depan. Ia mengaku belum bisa mengungkapkan nilai investasi masing-masing akuisisi tersebut.
Hanya saja, perseroan menyiapkan dana sekitar Rp 450 miliar untuk investasi tahun depan. Alasan TINS melakukan ekspansi batubara ini adalah terbatasnya kemampuan produksi batubara yang dimiliki perseroan di Kalimantan Selatan. Konsesi ini dimiliki TINS melalui anak usahanya, PT Timah Investasi Mineral (TIM).
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News