kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45908,20   -15,29   -1.66%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tiga indeks baru meramaikan pasar


Jumat, 22 Desember 2017 / 08:53 WIB
Tiga indeks baru meramaikan pasar


Reporter: Elisabet Lisa Listiani Putri | Editor: Dupla Kartini

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pilihan investasi di pasar modal makin beragam. Bursa Efek Indonesia (BEI) meluncurkan tiga indeks saham baru, yakni Indeks IDX Small-Mid Cap (IDX SMC) Composite, IDX SMC Liquid, dan Indeks Pefindo i-Grade. Indeks yang disebut terakhir hasil kerjasama dengan PT Pemeringkat Efek Indonesia (Pefindo).

Indeks BEI yang diluncurkan ini merupakan indeks saham berkapitalisasi pasar kecil dan menengah. Indeks IDX SMC Composite berisi saham-saham yang memiliki kapitalisasi pasar (market cap) antara Rp 1 triliun-Rp 50 triliun.

Lalu, indeks IDX SMC Liquid berisi saham-saham anggota indeks IDX SMC Composite yang memenuhi kriteria likuiditas. Hal ini dilihat dari nilai transaksi, kapitalisasi pasar atas saham free float dan harga saham.

Pada periode 21 Desember 2017 hingga Januari 2018 ada 313 emiten yang terdaftar dalam indeks IDX SMC Composite. 50 saham di antaranya masuk indeks IDX SMC Liquid. Contohnya antara lain adalah ACES, AISA, ADHI, BSDE, WSKT, WIKA, PTPP, KLBF, BNGA, TBIG, MNCN dan MEDC.

Samsul Hidayat, Direktur Penilaian Perusahaan BEI, mengatakan, peluncuran kelompok indeks ini dilakukan karena ada kebutuhan indeks saham yang bisa jadi alternatif investasi. Pasalnya, sebagian besar indeks saham yang ada di BEI mengukur performa saham dari nilai kapitalisasi pasar yang besar. "Banyak permintaan untuk indeks saham berkapitalisasi pasar kecil dan likuid," ujarnya di Jakarta, Kamis (21/11).

Jadi acuan

Muhammad Nafan Aji, Analis Binaartha Parama Sekuritas mengatakan, indeks baru ini bisa menjadi acuan bagi investor maupun manajer investasi. Terutama untuk mereka yang gemar mengoleksi saham-saham kapitalisasi kecil dan menengah.

Nafan menilai, indeks acuan ini juga tetap memperhatikan kinerja fundamental. "Apalagi ada sebagian saham-saham yang berasal dari LQ-45 dan IDX-30. Jadi indeks ini cukup menarik untuk dicermati dan dikoleksi." kata Nafan.

Meski demikian, ada beberapa risiko dari saham-saham berkapitalisasi pasar kecil dan menengah ini. Salah satunya, fluktuasi yang cukup tinggi. Ia menyarankan, investor bisa mengoleksi sekitar 10% hingga 20% dari emiten-emiten yang ada di indeks ini.

Hans Kwee, Direktur Investa Saran Mandiri, mengatakan, indeks dengan kapitalisasi pasar kecil dan menengah cukup penting terutama untuk acuan manajer investasi dalam mengatur portofolio sahamnya. Emiten small cap juga punya potensi pertumbuhan lebih tinggi. Jadi, indeks saham ini cukup menjanjikan bagi investor dengan profil risiko yang agresif.

David Sutyanto, Analis First Asia Capital, mengatakan, untuk menghindari risiko volatilitas dan likuiditas, lebih baik memilih indeks IDX SMC Liquid jadi acuan pembentuk portofolio investasi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×