Reporter: Namira Daufina | Editor: Yudho Winarto
JAKARTA. Keunggulan USD di hadapan mayoritas mata uang dunia lainnya juga terjadi terhadap yen. Apalagi data ekonomi Jepang tidak memuaskan.
Mengutip Bloomberg, Jumat (6/11) pukul 17.59 WIB pasangan USD/JPY menguat 0,14% ke level 121,92 dibanding hari sebelumnya.
Tonny Mariano, Analis PT Esandar Arthamas Berjangka mengatakan ekspektasi positifnya data tenaga kerja Amerika Serikat jadi pemicu utama terseretnya yen. Sebut saja upah tenaga kerja Oktober 2015 yang diduga naik dari 0,0% ke 0,2%.
Lalu non farm payroll Oktober 2015 diperkirakan naik dari 142 ribu menjadi 181 ribu serta tingkat pengangguran yang menurun dari 5,1% menjadi 5,0%. “Jika data ini positif seperti dugaan peluang The Fed menaikkan suku bunga akan semakin besar,” kata Tonny.
Tentunya itu sejalan dengan pernyataan Gubernur The Fed, Janet Yellen mengenai peluang The Fed menaikkan suku bunga di Desember 2015 yang terjaga.
Sedangkan dari sisi Jepang, data leading indicator Oktober 2015 merosot dari sebelumnya 103,5% menjadi 101,4%. Itu cukup menekan pergerakan mata uang negeri Samurai ini.
“Apalagi sebelumnya testimoni Gubernur Bank of Japan, Haruhiko Kuroda juga cenderung biasa saja,” tambah Tonny.
Seperti sebelumnya, Kuroda memberi sinyal ekonomi Jepang yang masih berjuang mencapai target inflasi 2% karena tertekan penurunan harga minyak dunia dan lesunya ekonomi negara tetangga seperti China.
Pernyataan ini tetap membuka peluang pertambahan stimulus BOJ di masa mendatang. Program pelonggaran stimulus Jepang ini sudah dilakukan sejak April 2013 lalu untuk menggenjot perekonomian Jepang.
Menurut Tonny, tren pasangan USD/JPY masih bullish. Ditambah jika berkaca dari outlook ekonomi kedua bank sentral yang kontras.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News