kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Tertekan Dalam Sepekan, Begini Prediksi Rupiah Pekan Depan


Jumat, 07 Oktober 2022 / 15:59 WIB
Tertekan Dalam Sepekan, Begini Prediksi Rupiah Pekan Depan
ILUSTRASI. Kurs rupiah Jisdor melemah 0,32% hari ini dan 0,09% dalam sepekan ke Rp 15.246 per dolar AS.


Reporter: Aris Nurjani | Editor: Wahyu T.Rahmawati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kurs rupiah melemah 0,41% ke level Rp 15.251 per dolar Amerika Serikat (AS) pada Jumat (7/1). Dalam sepekan, kurs rupiah spot melemah 0,16%. Sedangkan kurs rupiah Jisdor melemah 0,32% hari ini dan 0,09% dalam sepekan ke Rp 15.246 per dolar AS.

Direktur PT TRFX Garuda Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan dolar AS menguat terhadap mata uang lainnya karena investor menunggu data nonfarm payrolls utama AS untuk isyarat lebih lanjut tentang ekonomi AS. Imbal hasil Treasury AS juga turun karena pasar bertaruh bahwa pelemahan laju ekonomi akan mendorong The Fed pada akhirnya melunakkan sikap hawkish.

"Fokus sekarang tepat pada data nonfarm payrolls AS, yang akan dirilis pada hari Jumat. Angka yang mencerminkan kesehatan pasar tenaga kerja ini diperkirakan menurun dari bulan sebelumnya," ucap Ibrahim dalam riset harian, Jumat (7/10). 

Baca Juga: Tak Berdaya, Rupiah Jisdor Melemah ke Rp 15.246 Per Dolar AS pada Jumat (7/10)

Ibrahim mengatakan, ekonomi dunia tengah berada di bibir jurang resesi. Beberapa negara maju telah menunjukkan gejala resesi, termasuk Eropa, Inggris, dan AS. 

Kenaikan inflasi yang sangat tinggi di negara maju, yang diikuti respons kebijakan moneter luar biasa dan likuiditas ketat memacu capital outflow dan volatilitas di sektor keuangan. Dana Moneter Internasional (IMF) menurunkan proyeksi ekonomi global dari 3,6% menjadi 3,2% untuk tahun ini dan dari 3,6% menjadi 2,9% untuk tahun 2023. 

Baca Juga: Utang Masih Aman meski Garuda Lemas

"Kondisi ini akan menekan negara berkembang, termasuk Indonesia. Indonesia bisa berbangga hati tumbuh 5,44% pada kuartal Kedua 2022," kata dia.

Ibrahim memproyeksikan rupiah kemungkinan akan dibuka berfluktuasi tapi ditutup melemah di rentang Rp 15.240 per dolar AS-Rp 15.290 per dolar AS pada Senin (10/10).

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×