Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) semakin cerah didukung dengan memanasnya harga minyak dunia saat ini.
Dengan harga minyak global yang naik kembali ke kisaran US$ 91 per barel, Analis Samuel Sekuritas Indonesia Muhammad Farras Farhan cukup optimistis terhadap prospek bisnis minyak dan gas (migas) serta ketenagalistrikan yang dijalankan MEDC.
Mengingat kemungkinan pengurangan pasokan lebih lanjut dari OPEC+ dan penurunan persediaan minyak AS, Farras menaikkan asumsi harga minyak untuk tahun 2023 menjadi US$ 85 per barel.
Baca Juga: Segini Proyeksi Keuntungan Medco Energi (MEDC) dari Lonjakan Saham AMMN
Dia memperkiraan laba bersih MEDC di 2023 sebesar US$ 348 juta, terutama didorong lonjakan harga komoditas dan potensi peningkatan pasokan listrik.
Dus, Samuel Sekuritas mempertahankan sikap bullish terhadap saham MEDC. Farras merekomendasikan buy saham MEDC dengan target harga 2.200. Target ini mencerminkan 5,3 kali EV/EBITDA 2024.
Akan tetapi, valuasi ini masih terdiskon 50% mengingat adanya potensi keuntungan dari PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN) yang masih belum dibukukan.
MEDC tercatat menguasai 21,09% saham AMMN. Farras memperkirakan MEDC mengakuisisi kepemilikannya di AMMN dengan harga US$ 511 juta.
Baca Juga: Medco Energi (MEDC) Menjamin Transaksi Minyak Anak Usaha Senilai Rp 1,53 Triliun
Pasca lonjakan harga saham AMMN setelah initial public offering (IPO), Samuel Sekuritas memperkirakan MEDC akan membukukan unrealized gain sebesar US$ 4,6 miliar pada kuartal ketiga 2023. Estimasi ini mampu mendongkrak laba bersih tahun penuh MEDC menjadi US$ 4,9 miliar.
Farras belum memasukkan angka ini dalam estimasi perhitungan laba bersih MEDC karena masih harus diaudit lebih lanjut. Risiko utama dari rekomendasi ini adalah pergerakan harga komoditas migas dan volume produksi yang lebih rendah dari perkiraan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News