Reporter: Akhmad Suryahadi | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Prospek saham PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) dinilai semakin menarik seiring dengan initial public offering (IPO) yang dilakukan entitas usahanya, yakni PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN).
Analis BRI Danareksa Sekuritas Hasan Barakwan pun merekomendasikan buy saham MEDC dengan menaikkan target harga menjadi Rp 1.300 dari sebelumnya Rp 1.100 per saham. Hasan menyebut, IPO yang dilakukan AMMN seakan menyingkap tabir valuasi nilai yang tersembunyi dari MEDC.
Saham AMMN saat ini diperdagangkan pada market caps Rp 130 triliun, dan MEDC memiliki 21% saham AMMN atau setara Rp 27 triliun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan dengan market caps MEDC saat ini yakni Rp 24,01 triliun.
Asal tahu, AMMN melantai di Bursa Efek Indonesia pada JUli 2023. Dalam aksi korporasi itu, AMMN mengumpulkan dana segar Rp 10,73 triliun, yang merupakan IPO terbesar di Indonesia sepanjang tahun 2023 sampai saat ini.
Baca Juga: Intip Rencana Amman Mineral Internasional (AMMN) Usai IPO
Sebagai gambaran, AMMN membukukan laba sebesar US$ 1,1 miliar pada 2022 seiring solidnya kinerja produksi yang solid dari segmen tembaga dan emas yang mencapai level tertinggi sejak tahun 2017.
Meski demikian, Hasan memperkirakan produksi tembaga dan emas AMMN pada tahun 2023 akan turun secara signifikan akibat fenomena banjir yang diperkirakan akan mengganggu operasional tambang hingga Agustus 2023. Namun peristiwa ini diperkirakan hanya sesaat dan produksi pada periode selanjutnya akan kembali normal.
Di satu sisi, produksi minyak dan gas (migas) MEDC diproyeksi akan tetap solid. Pada tahun lalu, MEDC membukukan tingkat produksi tertinggi sepanjang masa di level 163 Million Barrel Oil Per Day (mboepd) didukung oleh blok koridor yang berkontribusi sekitar 43% dari total produksi MEDC.
Tahun ini, MEDC menargetkan produksi di rentang 160 mboepd, namun pada kuartal pertama 2023, MEDC mampu memproduksi sekitar 165 mboepd. Dengan demikian, Hasan memperkirakan total produksi minyak & gas MEDC akan sama dengan tahun lalu sebesar 162 mboepd.
Hasan mengestimasi, harga minyak dunia akan berada di rentangi US$ 80 per barel pada 2023 dan dan US$ 75 per barel pada tahun 2024.
Adapun harga minyak telah turun sekitar 24% sejak awal tahun dengan harga rata-rata US$ 79,7 per barel. Namun, Hasan melihat beberapa rebound jangka pendek karena Arab Saudi setuju untuk memangkas produksi mereka sekitar 1 mmboepd sebagai upaya untuk meningkatkan harga.
Sementara itu, anggota OPEC+ lainnya setuju untuk mempertahankan tingkat produksi setelah melakukan pemangkasan produksi lebih dari 1 mmboepd pada April lalu.
Baca Juga: Bos Medco Energi Borong 3,37 Juta Saham MEDC, Segini Nilainya
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News