kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tersengat Kemenangan Trump, Harga Bitcoin Cetat Rekor Baru Rp 1,2 Miliar


Kamis, 07 November 2024 / 22:27 WIB
Tersengat Kemenangan Trump, Harga Bitcoin Cetat Rekor Baru Rp 1,2 Miliar
ILUSTRASI. Altcoin (kependekan dari 'koin alternatif') merujuk pada mata uang kripto apa pun yang bukan Bitcoin. Harga Bitcoin (BTC) kembali mencapai rekor tertinggi atau all time high (ATH) di angka US$ 76.000, atau sekitar Rp 1,2 miliar.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Harga Bitcoin (BTC) kembali mencapai rekor tertinggi atau all time high (ATH) di angka US$ 76.000, atau sekitar Rp 1,2 miliar, yang didorong oleh beberapa faktor. 

Di antaranya, kemenangan Donald Trump pada Pilpres AS serta meningkatnya minat dari kalangan institusi.

Kenaikan ini dipicu oleh sentimen positif yang menguat di pasar kripto. Ekspektasi investor terhadap hasil Pilpres AS, di mana Donald Trump unggul atas Kamala Harris, menjadi salah satu faktor utama. 

Trump dikenal mendukung kebijakan pro-aset digital dan sektor teknologi, sehingga memberikan pengaruh positif terhadap pasar kripto. 

Selain itu, Trump juga berencana membentuk cadangan Bitcoin nasional dan menjadikan Amerika sebagai pemimpin global dalam hal aset Bitcoin.

Selain faktor politik, pergerakan dana dari institusi di pasar juga menjadi pendorong utama kenaikan harga Bitcoin. 

Data dari Farside Investors menunjukkan bahwa pada 6 November 2024, arus masuk ke ETF Bitcoin mencapai US$ 621,9 juta setelah kemenangan Trump.

CEO Indodax, Oscar Darmawan, menilai fenomena ini menunjukkan betapa kuatnya pengaruh peristiwa politik AS terhadap harga Bitcoin. 

"Ketika Bitcoin mencapai rekor harga tertingginya, ini menunjukkan adanya kepercayaan dan harapan besar dari investor. Faktor politik, seperti kemenangan Trump yang pro-kripto pada Pilpres AS, memberikan dorongan psikologis signifikan di pasar," ujar Oscar dalam keterangan tertulis, Kamis 7/11).

Oscar juga menekankan pentingnya peran institusi besar dalam adopsi Bitcoin.  Ia melanjutkan, adopsi Bitcoin tidak hanya didorong oleh investor ritel, tetapi juga semakin kuat di kalangan institusi keuangan, terutama setelah adanya pengajuan ETF Spot Bitcoin dari perusahaan besar seperti BlackRock. 

"Ini menunjukkan perubahan persepsi institusi terhadap aset kripto, yang kini dilihat sebagai instrumen investasi jangka panjang," tambah Oscar.

Menurut Oscar, permintaan dari kalangan institusi yang cenderung lebih stabil dan berjangka panjang turut memberikan dampak pada keberlanjutan harga Bitcoin di level tinggi. 

"Ketika institusi mulai berinvestasi dalam Bitcoin, mereka membawa likuiditas yang lebih besar dan legitimasi ke pasar kripto. Ini membuktikan bahwa Bitcoin semakin diterima di kalangan arus utama dan bukan lagi sekadar aset spekulatif," jelasnya.
 

Selanjutnya: Jokowi Terima Manfaat Pensiun dan Tabungan Hari Tua dari Taspen

Menarik Dibaca: Hal Penting yang Perlu Anda Perhatikan dalam Menjaga Kesehatan Payudara

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×