kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Terdampak corona, Ciputra Development (CTRA) proyeksi recurring income anjlok


Senin, 18 Mei 2020 / 12:04 WIB
Terdampak corona, Ciputra Development (CTRA) proyeksi recurring income anjlok
ILUSTRASI. Salah satu proyek properti milik PT Ciputra Development Tbk


Reporter: Benedicta Prima | Editor: Anna Suci Perwitasari

Pada konferensi pers virtual pekan lalu, perusahaan properti ini juga mulai melakukan penjualan secara online. Hal itu terbukti ampuh, karena penjualan Citra Maja Raya dalam satu hari sekitar Rp 130 miliar dengan kisaran harga Rp 180 juta - Rp 400 juta. Sementara itu dari CitraGarden Puri Jakarta Barat, CTRA mampu mengantongi Rp 55 miliar. 

Sepanjang kuartal I-2020, pendapatan pra-penjualan (marketing sales) CTRA capai Rp 1,14 triliun dari target Rp 6,7 triliun di akhir tahun. Perolehan tersebut tumbuh 2,7% secara tahunan (yoy) dari Rp 1,11 triliun di 2019.

Di kuartal dua ini, CTRA harus mengejar target marketing sales Rp 1,25 triliun. Namun Tulus masih belum dapat membeberkan perolehan marketing sales hingga saat ini. 

Baca Juga: Laba bersih Ciputra (CTRA) turun 37,3% di kuartal I-2020 menjadi Rp 177,51 miliar

Meski cukup solid, laporan keuangan CTRA di kuartal I-2020 cukup tertekan. Pendapatan perusahaan properti ini tercatat turun 8,48% menjadi Rp 1,51 triliun. Sejalan dengan penurunan pendapatan, laba bersih CTRA susut 37,3% menjadi Rp 177,51 miliar. 

Pendapatan CTRA susut karena turunnya penjualan rumah hunian dan ruko sebesar 11,23% menjadi Rp 779,76 miliar. Penjualan segmen ini menyumbang 70,2% dari total pendapatan CTRA. Penjualan kapling juga turun 34,2% menjadi Rp 41,24 miliar dan penjualan apartemen anjlok 89,35% menjadi Rp 15,44 miliar. 

Tulus menjelaskan penurunan penjualan tersebut disebabkan kondisi marketing sales pada 2018 yang mengalami tren penurunan dan penjualan apartemen anjlok karena penerapan PSAK 72. Sementara itu laba mengalami penyusutan yang signifikan karena terdampak selisih kurs. 

"Bukan karena Covid-19, tetapi karena tren marketing sales 2 tahun lalu yang memang menurun, yang saat ini baru diakui sebagai pendapatan," jelas dia. 

Sementara itu alokasi belanja modal alias capital expenditure (capex) CTRA diakui belum banyak terserap karena sebagian besar hanya digunakan untuk pelaksanaan konstruksi mall. Tahun ini CTRA menganggarkan capex Rp 1,5 triliun yang direncanakan untuk menambah landbank dan pembangunan tiga mall yaitu Citra Raya Tangerang, CitraLand Surabaya dan Ciputra World Surabaya. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×