Reporter: Hikma Dirgantara | Editor: Wahyu T.Rahmawati
Budi sependapat dengan apa yang diutarakan oleh OJK. Menurut dia, ada kekhawatiran ketika investor mengalami kerugian besar, nantinya pihak otoritas yang akan dimintai pertanggungjawaban. Padahal, aset kripto memang bersifat high risk high return.
Teguh menambahkan, aset kripto masih tergolong sebagai aset kelas yang baru. Hal ini bisa dilihat dari jumlah investornya yang sudah berpengalaman dan memiliki kemampuan analisa cenderung tidak terlalu banyak. Investor yang masih coba-coba sambil belajar atau bahkan hanya sekadar ikut-ikutan justru lebih mendominasi belakangan ini.
Oleh karena itu, dia melihat bukan tidak mungkin kejadiannya akan mirip dengan kondisi pasar saham beberapa waktu yang lalu. Jadi menurut dia, tinggal menunggu waktu saja untuk melihat seperti apa aset kripto ini ke depan. Apakah memang tetap ramai, atau justru begitu koreksinya dalam dan nyangkut, lalu menjadi sepi layaknya pasar saham saat ini.
Baca Juga: Bitcoin kembali reli ke US$ 45.190 gara-gara tweet Elon Musk
Teguh berpendapat bahwa aset kripto saat ini tingkat spekulasinya masih tinggi. Pergerakannya justru sering diakibatkan oleh sentimen maupun pernyataan dari tokoh tertentu ketimbang dari sisi fundamentalnya.
“Jadi layaknya investasi pada aset umumnya, pastikan sudah paham dan mengenal pada aset tersebut lebih dahulu. Kalau sebatas untuk coba-coba dan belajar, sebaiknya jangan langsung gunakan dana yang terlalu besar,” imbuh Teguh.
Sementara Budi melihat karakteristik investor yang cocok untuk melakukan investasi pada aset kripto adalah investor yang memang sudah terbiasa bertransaksi pada perdagangan spekulatif, seperti forex, maupun komoditas. Selain itu, investor aset kripto kawakan yang sudah mengenal seluk-beluk dunia kripto dan teknologi di sekitarnya juga jelas jadi yang paling cocok.
“Investor forex atau komoditas ini tentu sudah punya pengalaman dalam bermain menggunakan margin dan leverage. Jelas keberadaan aset kripto jadi kelas aset baru yang bisa mereka mainkan dan tentu cocok dengan karakteristik mereka,” tutup Budi.
Baca Juga: Tweet Elon Musk membuat harga bitcoin jatuh ke level terendah dalam 3 bulan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News